Selasa, 19 Agustus 2025

Erupsi Gunung Agung

Ribuan Burung Pipit Mati Mendadak, Adakah Hubungannya dengan Gunung Agung?

Ribuan burung pipit mati mendadak di belakang Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Karangasem, Jalan Nenas, Banjar Kecicang.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Bali/Saiful Rohim
Ribuan burung pipit mati secara mendadak di belakang Kantor Dinas PUPR Karangasem, Bali, Senin (25/9/2017). TRIBUN BALI/SAIFUL ROHIM 

Baca: Polri Kejar Penyebar Hoax Gunung Agung Meletus

"Material yang dimuntahkan hanya berupa abu, yang sudah pasti juga berbahaya bagi pengelihatan serta pernafasan. Kami juga selalu membantu untuk mengamati aktivitas Gunung Agung, serta menghitung seberapa tinggi volume letusannya. Dari sana badan geologi akan mengeluarkan pernyataan apakah perlu mengungsi atau tidak," jelas Desak.

Desak menjelaskan, setiap gunung pasti memiliki kawasan rawan bencana.

"Yang dimaksud kawasan rawan bencana adalah wilayah yang berada di kawasan gunung tersebut. Sama halnya dengan Gunung Batur yang juga memiliki kawasan rawan bencana," ucapnya.

Desak mengatakan, dampak yang sampai ke wilayah Bangli hanya dampak piroklastik saja.

"Dampak piroklastik itu berupa abu. Bukan batuan pijar. Adapun material berupa batu yang terlontar tidak sampai ke wilayah Peninjoan, Tembuku. Sebab itu sangat jauh," tegas dia.

Berdasarkan peta ESDM, ketiga wilayah di daerah Kintamani, seperti Abang Songan, Abang Batudinding dan Songan masuk wilayah KRB 1 atau zona kuning.

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan