Senin, 6 Oktober 2025

Makam Duta Pariwisata di Pasuruan Dibongkar Lalu Dipindahkan ke Probolinggo

Makam Dedi (19) di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karangwingko, Kelurahan Purutrejo, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan, Jumat pagi dibongkar.

Editor: Dewi Agustina
Surya/Galih Lintartika
Makam Dedi, Duta Pariwisata, warga Jalan MT Haryono, Kecamatan Mayangan di TPU Karangwingko, Kelurahan Purutrejo, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan yang dibongkar, Jumat (3/11/2017) pagi. SURYA/GALIH LINTARTIKA 

TRIBUNNEWS.COM, PASURUAN - Makam Dedi (19), warga Jalan MT Haryono, Kecamatan Mayangan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karangwingko, Kelurahan Purutrejo, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan, Jumat (3/11/2017) pagi dibongkar.

Pembongkaran dilakukan atas permintaan keluarga yang menganggap pemakaman anaknya ini tak sah. Karena tidak memberitahukan keluarga terlebih dahulu sebelum jenazah dimakamkan.

Proses pembongkaran makam ini dilakukan oleh pihak RS Soedarsono Purut, dan Satlantas Polres Pasuruan Kota.

Dua pihak ini yang diminta pertanggungjawaban oleh keluarga almarhum.

Baca: Uang Rp 323 Juta Tak Kembali, Harapan Menjadi PNS pun Sirna

Dedi merupakan korban kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di Blandongan, Kota Pasuruan.

Saat itu, tidak ada satupun identitas yang ditemukan. Akhirnya korban dimakamkan.

Mirisnya, keluarga justru tahu anaknya sudah meninggal setelah korban dimakamkan.

Jumat, ayah Dedi, tampak tegar. Mengenakan batik ungu kombinasi putih, pria yang berprofesi sebagai PNS di Pemkot Probolinggo ini berdiri di depan makam anaknya ini.

Ia melihat langsung kondisi jenazah anaknya, mantan Duta Pariwisata Probolinggo tersebut.

Dari kejauhan, terlihat jelas Jumat masuk ke dalam liang lahat.

Baca: Dedi Mulyadi Masih Bisa Memilih, Tetap di Golkar atau Pindah Partai Lain

Sayangnya, wartawan tidak diperkenankan mendekat dengan alasan apapun oleh pihak kepolisian.

Sekira 60 menit, proses pun selesai. jenazah Dedi dimasukkan dalam peti jenazah.

Selanjutnya, peti itu dimasukkan dalam mobil jenazah dan dibawa pulang ke rumah duka.

Dari awal, keluarga memang ingin memindahkan makam anaknya ini di Probolinggo bukan di Pasuruan.

Mata Jumat terlihat memerah. Kemungkinan besar, Jumat menangis saat mengetahui jenazah anaknya.

Kepada Surya, Jumat mengaku sangat lega. Ia merasa puas karena permintaannya dikabulkan.

Ia memang meminta makam anaknya dipindahkan, dengan alasan kejauhan dari rumahnya.

Akhirnya, jenazah tempat makam anaknya tersebut dipindahkan.

Baca: Kades Akhirnya Mau Tanda Tangan, Impian Suswiji Dapat Program Bedah Rumah Terwujud

"Lega dan bersyukur, makam anak saya sudah digali dan dipindahkan," katanya.

Saat diwawancarai, ia tampak terburu-buru. Ia pun tidak bisa berbicara banyak.

Ditanya soal rencana mencari keadilan dan melaporkan Satlantas Polres Pasuruan Kota dan RS Soedarsono ke Polda Jatim, ia pun masih ragu.

Padahal sebelumnya ia dan pengacaranya sangat ngotot ingin melaporkan dua pihak itu karena dianggap kurang ajar dan menyalahi aturan.

"Saya serahkan kepada pengacara saya," katanya.

M Ilyas, pengacara keluarga korban, mengaku masih pertimbangkan hal ini. Ia masih mempertimbangkan soal rencana laporan ke Polda Jatim.

"Ini masih kami pertimbangkan. Nanti nunggu dulu perkembangkan selanjutnya," kata dia. (Surya/Galih Lintartika)

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved