Warga Takut Memancing di Waduk Barata Jaya Surabaya Setelah Ribuan Ikan Mabuk

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Warga tak jadi memancing di Waduk Barata Jaya, Sabtu (18/11/2017) siang.

Mereka takut untuk memancing setelah ribuan ikan di waduk tersebut mabuk dan mati mengambang di Waduk Barata Jaya.

Pantauan Surya, ribuan ikan mabuk tersebut memenuhi permukaan waduk.

Tak tampak ada warga atau pemancing yang nekat untuk mengambil ikan-ikan mujair yang mati tersebut.

Sebagian mereka mengaku takut untuk mengambil ikan lantaran khawatir ada kandungan berbahaya pada ikan.

Baca: Penghuni Tak Tahu Setya Novanto Sembunyi di Apartemen Kedoya Elok

Sebagaimana disampaikan oleh Dodik (36).

Bersama dua temannya, mereka tampak membereskan alat pancing yang mulanya akan mereka gunakan untuk memancing sambil menikmati hawa mendung.

Namun batal setelah melihat kondisi waduk yang dipenuhi ikan-ikan yang mati.

"Ini kami coba ambil satu. Ikannya mujair kecil-kecil. Katanya sudah sejak semalam ikan-ikannya mabuk, lha itu masih ngambang nggak ada yang mengambil," kata warga Jagir itu.

Menurutnya, fenomena ini baru kali pertama ia temui.

Baca: Teriakan Dadah Papa Iringi Proses Pemindahan Setya Novanto ke RSCM

Ikan-ikan di waduk memang banyak, sehingga banyak dijadikan jujukan penghobi memancing untuk berburu ikan.

"Baru kali ini kayak gini. Nggak tahu kenapa, mungkin keracunan. Makanya kami juga takut mau ambil, mancing juga nggak, takutnya airnya juga lagi tercemar," ucapnya.

Dodik dan dua temannya akhirnya batal untuk berburu ikan dan bergeser mencari lokasi lain untuk mencari ikan.

Pantauan Surya, belum ada petugas dari Pemkot maupun kecamatan yang ada di lokasi untuk melakukan peninjauan.

Baca: 357 Warga Berhasil Dibebaskan, Pangdam dan Kapolda Papua Sempat Diberondong Tembakan

Lokasi waduk ada di dekat Rumah Pompa Bratang.

Di sekeliling waduk tampak warga kampung yang ikut mengamati ikan-ikan yang mati mengambang memenuhi waduk.

Hingga berita ini ditayangkan belum diketahui penyebab matinya ribuan ikan di waduk Barata Jaya.