Jumat, 5 September 2025

Banjir dan Longsor

Derita Korban Longsor Pacitan, Tiga Jam Bilal Menangis Minta Tolong di Antara Timbunan Tanah

Duka mendalam masih dirasakan Bilal (41). Warga RT 03 /RW 06 Dusun Duren, Desa Klesem, Kecamatan Kebonagung, Pacitan yang menjadi korban longsor.

(surya/rahadian bagus priambodo)
Bilal (41) dan ibu kandungnya Bonirah (70) di rumah kerabatnya. Mereke kehilangan empat anggota keluarganya,akibat longsor. 

Namun, saat itu Bilal yang sudah sempat menggandeng tangan kiri anaknya terlepas. Saat itu, istrinya juga menggandeng tangan kanan putranya dan berlari ke kanan.

"Bilal sempat bergandengan dengan anaknya, tapi terlepas. Bilal lari ke kiri dan anak istrinya ke kanan," kata Muntiah.

Bilal berhasil selamat keluar dari rumah dan terhindar dari longsoran. Sementara itu, mertuanya, tidak sempat keluar dari rumah dan tertimbun longsor.

Muntiah mengatakan, saat itu Bilal berteriak meminta pertolongan sambil menangis histeris.

Baca: Cerita SBY Jadi Korban Banjir di Pacitan Semasa SMA, Rumahnya Terendam Hingga Sedada

Namun, dikarenakan kondisi gelap gulita dan hujan sangat deras, tak ada warga yang mendengar.

Menurut pengakuan Bilal kepadanya, selama hampir tiga jam Bilal berteriak minta tolong sambil menangis.

"Selama tiga jam menangis, teriak-teriak minta tolong. Makanya tenggorokannya sakit,"katanya.

Baru kemudian, sekitar pukul 03.00 WIB, suaminya Suprapto (40) bersama sejumlah tetangga mendatangi rumah Bilal, dan membawa Bilal ke lokasi yang aman.

Saat ditemukan, Bilal dalam kondisi duduk di sebuah bongkahan tanah, mengenakan celana dalam sambil memegang selembar selimut untuk menutupi kepalanya.

Tidak gampang untuk menemukan Bilal dan membawanya ke lokasi yang aman.

Sebab, selain kondisi yang gelap, pada saat itu material longsoran berupa lumpur dan bebatuan menyulitkan upaya penyelamatan Bilal.

Dua hari sejak longsor, Bilal masih sangat terpukul. Bilal terus saja menangis mengingat anak istri serta mertuanya. Bilal tidak mau makan dan minum, hingga akhirnya badannya lemas dan terpaksa dibawa ke Polindes Dusun Krajan.

"Dua hari dirawat di Polindes, baru tadi pagi pulang," katanya.

Meski mengaku sudah mengiklhaskan kepergian anak istri dan mertuanya, namun Bilal masih enggan bercerita apabila ada orang lain yang menanyakan perihal kronologi bencana longsor yang menewaskan keluarganya.

Halaman
123
Sumber: Surya
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan