Banjir dan Longsor
Derita Korban Longsor Pacitan, Tiga Jam Bilal Menangis Minta Tolong di Antara Timbunan Tanah
Duka mendalam masih dirasakan Bilal (41). Warga RT 03 /RW 06 Dusun Duren, Desa Klesem, Kecamatan Kebonagung, Pacitan yang menjadi korban longsor.
Editor:
Anita K Wardhani
Namun, saat itu Bilal yang sudah sempat menggandeng tangan kiri anaknya terlepas. Saat itu, istrinya juga menggandeng tangan kanan putranya dan berlari ke kanan.
"Bilal sempat bergandengan dengan anaknya, tapi terlepas. Bilal lari ke kiri dan anak istrinya ke kanan," kata Muntiah.
Bilal berhasil selamat keluar dari rumah dan terhindar dari longsoran. Sementara itu, mertuanya, tidak sempat keluar dari rumah dan tertimbun longsor.
Muntiah mengatakan, saat itu Bilal berteriak meminta pertolongan sambil menangis histeris.
Baca: Cerita SBY Jadi Korban Banjir di Pacitan Semasa SMA, Rumahnya Terendam Hingga Sedada
Namun, dikarenakan kondisi gelap gulita dan hujan sangat deras, tak ada warga yang mendengar.
Menurut pengakuan Bilal kepadanya, selama hampir tiga jam Bilal berteriak minta tolong sambil menangis.
"Selama tiga jam menangis, teriak-teriak minta tolong. Makanya tenggorokannya sakit,"katanya.
Baru kemudian, sekitar pukul 03.00 WIB, suaminya Suprapto (40) bersama sejumlah tetangga mendatangi rumah Bilal, dan membawa Bilal ke lokasi yang aman.
Saat ditemukan, Bilal dalam kondisi duduk di sebuah bongkahan tanah, mengenakan celana dalam sambil memegang selembar selimut untuk menutupi kepalanya.
Tidak gampang untuk menemukan Bilal dan membawanya ke lokasi yang aman.
Sebab, selain kondisi yang gelap, pada saat itu material longsoran berupa lumpur dan bebatuan menyulitkan upaya penyelamatan Bilal.
Dua hari sejak longsor, Bilal masih sangat terpukul. Bilal terus saja menangis mengingat anak istri serta mertuanya. Bilal tidak mau makan dan minum, hingga akhirnya badannya lemas dan terpaksa dibawa ke Polindes Dusun Krajan.
"Dua hari dirawat di Polindes, baru tadi pagi pulang," katanya.
Meski mengaku sudah mengiklhaskan kepergian anak istri dan mertuanya, namun Bilal masih enggan bercerita apabila ada orang lain yang menanyakan perihal kronologi bencana longsor yang menewaskan keluarganya.