Banjir dan Longsor
Dampak Cuaca Ekstrem di DIY Sebabkan 10 Orang Tewas
Data yang dihimpun Minggu (3/12/2017) hingga pukul 00.10 WIB, tercatat 10 orang meninggal dunia akibat banjir dan longsor di DIY.
Editor:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Siklon tropis Cempaka yang mengakibatkan cuaca ekstrem di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berupa hujan lebat disertai angin kencang menyebabkan banjir dan tanah longsor.
Data yang dihimpun Minggu (3/12/2017) hingga pukul 00.10 WIB, tercatat 10 orang meninggal dunia akibat banjir dan longsor di DIY.
Pusdalops BPBD DIY merilis 10 korban tersebut berasal dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulonprogo dan Kabupaten Gunungkidul.
Data yang diterima Tribun Jogja dari Pusdalops BPBD DIY, tiga orang meninggal di Kota Yogyakarta akibat longsoran talud dan menimpa rumah.
Baca: Satiman Terkubur Diduga Hendak Mengambil Perhiasan di Dalam Rumah
Ketiga korban adalah warga Jlagran, Pringgokusuman, Gedongtengen, Yogyakarta yang masih satu keluarga.
Korban adalah Barjono (60), Ambar (50) dan Aurora Tanti bayi berumur 3 bulan.
Sementara di Bantul, ada tiga korban meninggal. Yakni Girin (80) warga Karangasem, Wukirsari, Imogiri yang meninggal karena rumahnya tertimpa pohon tumbang.
Korban lain adalah Sri Astuti (99) warga Pedes, Argomulyo, Sedayu yang tertimpa tembok rumah karena hujan deras.
Satu korban lain adalah Wakiyem (70) warga Sungapan, Sriharjo, Imogiri karena hanyut terbawa arus.
Di Gunungkidul, satu warga meninggal akibat longsor, korban adalah Tukiran (70) warha Ngande-ande, Purwodadi, Tepus.
Baca: Asap di Puncak Gunung Agung Semalam Nyaris Tak Teramati
Satu korban lain adalah Ngatimi (25) warga Soko, Mertelu, Gedangsari yang meninggal akibat banjir.
Sedangkan di Kulonprogo, dua korban meninggal akibat tanah longsor, yakni Daladi Hadi Santoso (63) dan Heri Siwadi (30), warga Ngroto, Pendowoharjo, Girimulyo.
Sementara itu untuk korban luka tercatat ada 13 orang.
Plt Kepala Pelaksana BPBD DIY Krido Suprayitno mengatakan bencana longsor adalah yang perlu diwaspadai kedepannya karena diakibatkan hujan.
Untuk tanah longsor, Kulonprogo adalah yang paling diwaspadai.
"Justru kita sekarang mewaspadai yang di Kulonprogo ini. Karena rawan longsor, yang kemarin ditemukan dua, karena longsor, longsor karena hujan, bukan karena sungai. Beda yang kemarin di Bantul dan Gunungkidul, karena sungai. Ini harus diperhitungkan," kata Krido akhir pekan ini.
Baca: Gunung Agung Enam Kali Alami Tremor Melebihi Skala Ukuran, Apa Kata PVMBG?
Sementara itu setelah Badai Cempaka yang mengakibatkan cuaca ekstrem di DIY terjadi, cuaca cenderung membaik.
Pada Sabtu (2/12/2017) dari pantauan kecenderungan hanya berawan dan tidak hujan.
Sementara pada Minggu (3/12/2017) pagi cenderung cerah seperti di Kota Yogyakarta.