Rabu, 3 September 2025

Bom di Surabaya

Status-status Istri Dita Sebelum Meledakkan Diri Bersama Dua Putrinya

Siapa sosok pelaku bom bunuh diri itu akhirnya terungkap? satu keluarga yang terdiri dari 4 orang anak-anak dan dua diantara masih begitu belia.

Editor: Hendra Gunawan
capture video
Terungkap Kebiasaan Aneh Keluarga Dita & Puji, Pelaku Bom Bunuh Diri di 3 Gereja yang Ajak 4 Anaknya 

Dilansir Sripoku.com dari laman Facebook sang istri, ternyata Dita terlebih dahulu memberikan doktrin kepada istrinya.

Hal itu terlihat dari beberapa postingan istrinya soal kehidupan setelah mati. Benar saja, ketika istri sudah terpengaruh Dita dengan mudah mempengaruhi anaknya.

Ia terakhir mengunggah di akun Facebook-nya pada 2014 lalu. Ditilik dari rekam jejak di beranda Facebook-nya, Puji juga pernah menulis beberapa status soal kehidupannya.

Terlebih, ia sering menuliskan status soal nasihat berbau islami, dan membahas soal kehidupan setelah kematian.

Berikut beberapa diantaranya :

"Kesulitan di dunia tidak ada apa apanya dibandingkan kesulitan di negeri akherat. Yang memudahkan kita adalah kedekatan kita dengan ALLAH."

"Selalu mengingat ALLAH dan hari esok harus lebih baik. itulah moto bujang kecilku. Smg ALLAH menguatkanmu nak..."

"Banyak orang baik tapi kebaikanya hanya untuk dirinya sendiri bukan untuk ALLAH"

"Tidak diciptakan dua hati dalam satu wadah. Dan telah ditetapkan bahwa konsumsi hati adalah nilai nilai kebenaran dari ALLAH, jadi jika hati(qolbu) diberikan konsumsi selain nilai nilai kebenaran dr ALLAH maka ia akan bocor, tergoncang dan akhirnya rusak. Raih cinta dari ALLAH dg memberi konsumsi qolbu yg benar."

Nyaris tak ada gelagat yang menunjukkan keluarga Dita berpaham radikal Sang istri, yang dalam pengeboman menggunakan cadar, berpenampilan normal saja sehari-hari.

Pernah dua tahun lalu rumah Dita dipakai untuk latihan silat orang-orang dari luar. Adi mengetahuinya dari laporan satpam.

Ia pun tak pernah mengganggap hal itu sebagai hal yang mencurigakan. Sebagai warga kampung itu, Dita bekerja tak tetap.

Dia pernah bekerja sebagai pembuat jamu. Kemudian, ia menjadi pembuat minyak kemiri. "Dulu pernah limbahnya dibuang di got. Tetangga-tetangga marah," tambahnya.

Empat anak Dita pun masih bersekolah. Satu masih di jenjang SMA, satu jenjang SMP, dan dua jenjang SD.

Pelaku Bom Rusun Wonocolo

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan