Rabu, 10 September 2025

Penangkapan Terduga Teroris

Kapolri: Lima Terduga Teroris yang Ditangkap di Lampung Pengikut Jaringan JAD

Dua orang ditangkap di Gedong Tataan dan Way Huwi medio pertengahan Mei lalu, sedangkan tiga orang diamankan di Pringsewu

Editor: Hendra Gunawan
Tribunlampung.co.id/Robertus Didik Budiawan
Sejumlah polisi berjaga di depan toko obat di Pekon Waringinsari Barat, Kecamatan Sukoharjo, Pringsewu, Lampung, Minggu, 3 Juni 2018. Toko tersebut diduga ditinggali terduga teroris berinisial Uj. 

Di lokasi yang sama, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meminta peran aktif Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk mendeteksi dan mencegah bibit-bibit radikalisme.

Ia berharap terjalin kerja sama antara Babinsa dan Bhabinkamtibmas dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan komponen masyarakat lainnya sebagai upaya kontra radikalisme.

"Serangan teroris telah banyak menyebkan korban jiwa. Contohnya di Mako Brimob, kemudian Surabaya, termasuk di Pekanbaru, Riau.

Serangan itu menjadi bukti bahwa tindakan teror adalah jalan yang salah dan telah mencederai rasa kemanusiaan, bahkan termasuk anak-anak tidak berdosa menjadi korban," ucapnya.

Untuk itu, Hadi mengajak semua pihak, TNI-Polri, alim ulama, tokoh masyarakat untuk bersatu memerangi teroris.

"Kita tidak boleh takut. Dan, karena radikalisme masih tumbuh, maka kita umat Muslim beserta seluruh komponen masyarakat harus membendung pengaruh radikal yang bisa memicu aksi-aksi teroris," kata Hadi.

Salah Memahami.

Sementara Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin mengatakan, aksi-aksi teror terjadi akibat ada kesalahpahaman dalam memaknai kata jihad.

Pemahamam jihad diartikan dengan pemahaman yang distorsif karena dimaknai dengan perang.

Jihad dalam waktu perang memang ada, namun suasana saat ini dalam suasana damai.

Dengan begitu, sambung Ma'ruf, jihad dalam kondisi saat ini sebenarnya bermakna ishlahan atau perbaikan-perbaikan.

"Jihad tidak semata-mata perang. Saat ini jihad dimaknai perbaikan-perbaikan, misalnya menghilangkan kebodohan-kebodohan, memberantas kemiskinan. Itu juga bagian jihad," tegas Ma'ruf.

Sementara itu, Kapolda Lampung Irjen Pol Suntana memastikan akan terus memberikan keamanan di masyarakat.

Bahkan, setelah adanya penemuan empat bom di kampus Universitas Riau akhir pekan lalu, Polda Lampung mulai memberi perhatian khusus terhdap lingkungan kampus.

"Potensi ancaman teroris bisa terjadi di mana saja. Karena itu, kejadian di Riau, di kampus itu menjadi perhatian kami sekarang ini," kata Suntana, Senin.

Sebagai langkah antisipasi, Kapolda mengaku sudah menghubungi rektor-rektor yang ada di Lampung. Ia mengajak para rektor berpartisipasi menjaga keamanan di lingkungan kampus. (nif/rri)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan