Ternyata Bukan Tusukan Pemicu Tewasnya Bripka Faisal, Begini Kronologis Lengkapnya
Faisal ditemukan menjadi mayat di pantai Desa Bantayan, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara, Minggu (25/8) sekira pukul 03.00 WIB
Saat itu Bripka Faisal memerintahkan ketujuh pria tersebut untuk tiarap.
Enam orang langsung tiarap.
Sedangkan Zulkifli alias Botak, tak bersedia.
Dia hanya jongkok saja. Lalu Faisal mengokang senjata dan mengarahkannya ke tengkuk Zulkifli, kemudian ia jongkok.
Tiba-tiba Zulkifli melawan dan merampas senpi laras panjang milik Faisal, lalu ia meminta bantuan teman-temannya yang lain.
Seketika itu juga Darwin langsung memegang leher korban, sedangkan Mukhtar Midi, Dek Gam, Samsul alias Manchu, Arief alias Arep, dan Adi mengeroyok korban.
“Mereka bertujuh memukul korban hingga terduduk di tanah. Lalu Mukhtar menarik senpi revolver di pinggang korban ketika ia hendak bangun. Saat itu Zulkifli mengatakan ke Mukhtar untuk menembak korban. Lalu Mukhtar menembak korban di bagian perut,” cerita Kapolres.
Saat korban masih sanggup berdiri dan mundur, Mukhtar kembali menembak korban dari jarak tiga meter.
Dadanya terkena. Tapi ternyata Bripka Faisal masih sanggup mundur. Saat di semak-semak Mukhtar menembak pula mata kiri korban.
“Setelah menembak korban, mereka langsung kabur dari lokasi itu. Adi dan Dek Gam kabur ke arah barat. Sedangkan Muktarmidi, Zulkifli, Darwin, Samsul, dan Arief kabur ke arah timur,” katanya.
Saat menyeberang kuala Jambo Aye, senpi AK itu terjatuh.
Lalu Zulklifli meminta senjata pistol jenis revolver pada Mukhtar.
Setelah berhasil menyeberangi kuala Jambo Aye, mereka istirahat dan bersembunyi di kawasan hutan bakau.
Lalu sekitar pukul 16.00 WIB barulah mereka ke luar areal perkampungan dari kawasan meunasah Asan Kecamatan Madat, Aceh Timur.
“Kita kemarin cukup terpukul atas kejadian ini, karena almarhum Bripka Faisal adalah personel terbaik di Reskrim. Kami minta kepada rekan-rekan untuk menyebarkan informasi ini, karena sampai saat ini masih ada dua orang lagi yang menjadi DPO kami,” ujar AKBP Ian.