Kamis, 11 September 2025

Gempa di Sulteng

Penantian Penuh Cemas Sri Peni Menunggu Anak Sulungnya di Palu yang Kini Kabarnya Tak Jelas

Kapal ini jenis tugboat atau kapal tunda yang menarik tongkang pasir dan batu dari Donggala ke Samarinda.

Editor: Hendra Gunawan
Surya/David Yohanes
Sri Peni memegang foto anaknya, Hera Bhakti Sulistya. 

TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Sri Peni (50) menunjukkan foto anak sulungnya, Hera Bhakti Sulistya (29).

Wajah ibu empat anak ini menyiratkan kecemasan.

Berulang kali Peni memohon doa untuk keselamatan Hera.

Hera adalah anak buah kapal (ABK) Armada 2.

Kapal ini jenis tugboat atau kapal tunda yang menarik tongkang pasir dan batu dari Donggala ke Samarinda.

Baca: Ratusan Pengungsi Bertahan di Posko Lanud Balikpapan

Saat gempa dan tsunami, Jumat (28/9/2018) melanda Kota Palu, Sulawesi Tengah, kapal Armada 2 tengah sandar di pelabuhan Palu.

Sejak kejadian itu Sri belum mendengar kabar tentang putranya.

"Terakhir dia telepon pada hari Kamis (27/9/2018). Dia hanya mengabarkan bahwa kapalnya sandar di Palu," ungkap Sri, saat ditemui di rumahnya di Dusun Ngreco, Desa Sobontoro, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Senin (8/10/2018).

Baca: Gaya Berpakaian Tertukar Gus Mus Hadiri Sebuah Acara, Sudjiwo Tedjo Kritik Begini

Sri sudah menghubungi PT Maluku Transhipment, perusahaan tempat Hera bekerja.

Pihak perusahaan mengaku tengah mencari keberadaan Hera.

Saat tsunami terjadi, ada empat orang di atas tugboat Armada 2.

Tiga orang di antaranya asal Tulungagung, yaitu Hera, Lukman dan Prila Wibawa.

Lukman sudah ditemukan, namun dalam kondisi trauma berat dan belum bisa diajak bicara.

"Saya diberi tahu, Lukman belum bisa cerita soal anak saya," ucap Sri.

Lukman yang ditemukan selamat memberi harapan kepada Sri akan keselamatan Hera.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan