Senin, 1 September 2025

Gempa di Sulteng

Ahli Tsunami dari ITB Ungkap Temuan Pemicu Tsunami di Palu Usai Lakukan Survei

Ahli Tsunami Dr. Eng. Hamzah Latief dari ITB mengungkap temuan penyebab tsunami Palu setelah melakukan survei

Editor: Daryono
TRIBUN/DANY PERMANA
Warga mencari barang berharga dan keluarganya yang masih hilang di sekitar kediamannya yang telah tersapu tsunami di kawasan pelabuhan Wani I, Kabupaten Donggala, Selasa (9/10/2018). Gempa dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah mengakibatkan ribuan warga yang selamat mengungsi ke tempat-tempat aman. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Ahli Tsunami Dr. Eng. Hamzah Latief dari Kelompok Keahlian Oseanografi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung melakukan pengamatan langsung ke lokasi tsunami yang terjadi di Palu dan sekitarnya, Rabu (10/10/2018).

Tsunami Palu terjadi 6-8 menit setelah gempa.

Lewat survei, ahli ITB mengungkap peristiwa dalam perpektif geologi yang terjadi sebelum tsunami menerjang.

Hamzah menyebut, proses terjadinya tsunami diawali dengan gempa yang dipicu strike slip Patahan Palu Koro.

Baca: Basarnas Evakuasi Jenazah Korban Gempa Palu di Hotel Mercure yang Diduga Tertimpa Tiga Beton

Guncangan itu menyebabkan longsoran sedimen yang oleh aliran sungai dikumpulkan di muara.

Ketika lempeng bergerak, sedimen tersebut meluncur jatuh dan menimbulkan tsunami.

"Teluk palu ini punya kemiringan dari dangkal sampai ke kedalaman 500 meter."

"Karena faktor tersebut (longsoran sedimen) telah menambah kenaikan tinggi muka air laut."

"Tapi penyebab longsoran sedimen belum jelas dari Pantai Talise atau dari mana," ujarnya dikutip di halaman ITB, Senin (15/10/2018).

Hal tersebut terungkap dalam pengamatan yang dilakukan Hamzah saat meninjau beberapa lokasi kejadian tsunami dari mulai Pantai Watusepu, Buluri dan Talise, Sulawesi Tengah, bersama tim ITB, Pusat Studi Gempa bumi Nasional (Pusgen), LIPI, dan Kementrian PUPR.

Hamzah juga berkesempatan langsung bertemu warga yang menjadi saksi dan berbincang langsung dengan mereka.

Baca: Riding for Palu Donggala di IIMS 2018 Makassar untuk Para Korban Gempa dan Tsunami

Dikatakan, tsunami terjadi begitu cepat dan tiba-tiba setelah gempa terjadi.

"Tsunami ini menjalar ke segala arah, 6 menit kemudian tercatat di Pantoloan berdasarkan pasang surut dan juga 4 menit di daerah Watusepu," ungkapnya.

Hamzah pun melakukan pengukuran ketinggian tsunami di beberapa lokasi seperti di bawah jembatan Punulele Kota Palu yang ambruk.

Ketinggian air bisa diketahui dari sisa-sisa sampah yang menyangkut di dinding tembok jembatan dengan ketinggian sampai lima meter.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan