Rabu, 27 Agustus 2025

GTT di Gunungkidul Mogok Ngajar, Banyak Kelas yang Kosong dan Digabung

Sekolah Dasar Negeri Semanu terkena dampak dari aksi izin tidak mengajar oleh para Guru Tidak Tetap (GTT) di Kabupaten Gunungkidul, Senin (15/10/2018)

Editor: Sugiyarto
Tribun Jogja/ Wisang Seto Pangaribowo
Kelas 2A dan 2B SDN Semanu Gunungkidul saat digabung menjadi satu kelas, karena GTT izin tidak mengajar, Senin (15/10/2018). 

Laporan Reporter Tribunjogja.com, Wisang Seto Pangaribowo

TRIBUNNEWS.COM,GUNUNGKIDUL - Sekolah Dasar Negeri Semanu terkena dampak dari aksi izin tidak mengajar oleh para Guru Tidak Tetap (GTT) di Kabupaten Gunungkidul, Senin (15/10/2018).

Aksi izin tidak mengajar oleh para GTT di Gunungkidul ini direncanakan berlangsung hingga 31 Oktober 2018 mendatang.

"Jelas sangat terdampak, karena kami ada 9 GTT dengan 5 GTT sebagai guru kelas, untuk mengantisipasinya kami harus menggabung 2 kelas menjadi satu, seperti di kelas 1a harus digabung dengan kelas 1b," ujar Kepala SD Negeri Semanu, Kusti Dwi Martini, saat ditemui Tribunjogja, Senin (15/10/2018).

SD Negeri Semanu sendiri memiliki jumlah total murid 267 siswa.

Dari pantauan Tribunjogja, guru harus mengeluarkan tenaga ekstra karena harus berteriak-teriak untuk menyaingi 47 siswa yang digabung menjadi satu.

"Kelas kami paralel tadi yang digabung adalah kelas 2 a dan kelas 2 b," terangnya.

Menurutnya peran GTT sangat penting di sekolahnya mengingat guru PNS sudah ada 3 yang menjelang masa pensiun.

"Sudah ada 3 guru menjelang masa pensiun, untuk itu kami butuh guru untuk mengisi kekosongan tersebut, untuk itu peran GTT sangat penting selama belum ada guru penggantinya," terangnya.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan