Kamis, 4 September 2025

Praktisi IT di Bangkalan Tak Setuju Pemerintah Gratiskan Tol Suramadu

Pembebasan bea masuk Jembatan Suramadu tak sepenuhnya mendapat respon positif dari masyarakat.

Editor: Dewi Agustina
Tribunjatim.com/Triana Kusumaningrum
Pintu masuk gerbang Tol Jembatan Suramadu dari sisi Surabaya, Kamis (14/6/2018). TRIBUNJATIM.COM/TRIANA KUSUMANINGRUM 

TRIBUNNEWS.COM, BANGKALAN - Pembebasan bea masuk Jembatan Suramadu tak sepenuhnya mendapat respon positif dari masyarakat.

Seperti yang disampaikan seorang praktisi Informasi dan Tekhnologi, Abd Karim asal Kota Bangkalan.

Menurutnya, keberadaan Jembatan Suramadu sejak pertengahan 2009 telah mempersempit dunia usaha di bidang jual beli komputer atau laptop dan maintenance perangkat-perangkat komputer lainnya.

"Khususnya untuk wilayah Bangkalan. Para konsumen langsung ke Surabaya sejak ada Suramadu, sekalian jalan-jalan. Apalagi sekarang gratis," ungkap Karim kepada Surya, Sabtu (27/10/2018).

Menurutnya keberadaan Jembatan Suramadu seharusnya mampu menjadi sarana pemerintah untuk memperluas ketersediaan lapangan pekerjaan baru.

"Diikuti industrialisasi atau minimal pergudangan. Karena Bangkalan merupakan kota penyangga Surabaya," tegasnya.

Baca: Haji Nurdin Beserta Dua Anaknya Meninggal Dunia di Dalam Sumur

Jembatan Tol Suramadu akan digratiskan mulai hari ini pukul 17.00 WIB.

Penggratisan bea masuk jembatan pembelah Selat Madura ini bersamaan dengan kunjungan Presiden Jokowi.

"Semoga diturunkan 50 persen saja atau menjadi Rp 7.000. Tidak sepenuhnya gratis," harap Karim.

Jembatan Suramadu, masih membutuhkan cost maintenance seperti perawatan jalan ataupun lampu penerangan jembatan.

"Jika ada kerusakan jalan, masyarakat bisa langsung menuntut perbaikan. Lha kalau gratis, apakah respon pemerintah bisa cepat?," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Bangkalan Saleh Farhat mengungkapkan, pembebasan bea masuk Jembatan Suramadu menjadi Bangkalan-Surabaya semakin dekat.

"Sudah tidak ada lagi sekat. Gratisnya Suramadu, kini menjadikan Bangkalan sebagai Surabaya Utara," ungkapnya.

Kondisi ini, harus dibarengi dengan kebijakan-kebijakan Pemda Bangkalan dalam upaya percepatan pembangunan dan perluasan lapangan pekerjaan.

"Saat ini proses pengurusan perizinan di Bangkalan sudah bagus, sudah tidak sulit lagi," ujarnya.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan