Tsunami di Banten dan Lampung
Cerita Slamet Mendengar Bisikan Anaknya 'Ayah, Bangun Yah' saat Digulung Tsunami
Slamet Purwanto (48) terlihat masih berbaring lemas di ruang perawatan bernomor 529, Rumah Sakit Puri Cinere
"Yah (ayah), bangun yah. Ayah bangun, bangun yah," tutur Slamet.
Seketika, ia langsung tersadar. Teringat anaknya yang selalu memanggilnya ayah ketika bertemu di rumah.
"Setelah itu saya langsung sadar dan saya bernafas, setelah saya bernafas teryata bukan udara yang saya hirup, tapi air laut," ungkapnya.
"Kalau enggak ada suara anak saya itu, suara anak saya yang membuat saya tiba-tiba sadar dan terbangun. Karena anak saya kan denger suaranya, umur 3 tahun, saya sadar itu, kalau enggak ada panggilan itu saya enggak tau deh," tambahnya.
Dengan kemampuan renangnya, ia berusaha menggapai permukaan laut.
Sesampainya di permukaan, ia meraih sebuah balok berukuran 3 meter untuk dijadikan pelampung. Meski begitu, ia sempat tak tau arah tujuannya untuk menyelamatkan diri.
Gelap dan teriakan minta tolong terus terdengar saat Slamet berusaha menyelamatkan diri sambil berenang.
Ia sempat menolong salah satu perempuan yang merupakan panitia penyelenggara acara getring PLN itu.
"Saya berenang, alhamdulillah saya bisa berenang, kondisi gelap. Saya tidak tahu darat itu di sebelah mana. Saya cuma lihat ada cahaya patokannya itu pasti darat. Saya langsung kesana, fokusnya kesana," ujarnya.
"Di sekeliling saya banyak minta tolong-tolong terus hilang, tinggal suara satu aja, saya nolongin orang, tau itu cowok atau cewek, saya sodorkan papan itu ke dia trus saya suruh dia pegang trus saya tarik. Saya tanya, mba siapa namanya, Vira. Bisa berenang tidak, enggak, saya terus berupaya bawa ke darat," ungkap Slamet.
Saat ini, Slamet dan 17 orang karyawan PT PLN masih mendapat perawatan intensif di RS Puri Cinere.
Diketahui, dari total peserta gathering PT PLN sebanyak 199 orang, sebanyak 29 orang meninggal dunia, 157 orang dinyatakan selamat, 18 orang dirawat dan sisanya masih dinyatakan hilang.