Rabu, 27 Agustus 2025

Harga Anjlok, Petani Ini Matikan 1,5 Hektare Pohon Cabainya dengan Racun Gulma

Seorang petani cabai di Desa Bugel, Kecamatan Panjatan, Kulon Progo, Sukarman (60), memutuskan untuk tidak melakukan panen.

Editor: Hasanudin Aco
KOMPAS.com/ DANI J
Seorang petani di Desa Bugel, Kulon Progo, Sukarman menunjukkan ladang cabai keriting seluas 1,5 hektar yang sudah menjadi coklat akibat disemprot penghancur gulma. Sukarman beralasan, petani rugi karena harga cabai jeblok. Mereka mempertimbangkan untuk mengganti dengan tanaman lain. 

Kulon Progo sejatinya digadang sebagai salah satu lumbung cabai nasional. Produksi cabai keritingnya bisa mencapai 40 ton perhari.

Sebanyak 90 persen produksi cabai dari kabupaten ini memenuhi kebutuhan cabai berbagai daerah di Indonesia. Utamanya, Provinsi DKI Jakarta, seperti Pasar Kramat Jati, Cibitung, dan Tanah Tinggi. Cabai juga dikirim ke Sumatera.

Produksi cabai Kulon Progo meningkat tajam di 2018 lalu, bahkan sampai 25.362 ton atau 225,82 persen dari target 11.231 ton.

Produksi cabai Kulon Progo merupakan produksi terbesar dari semua jenis holtikultura yang ada. Semua didukung oleh luas tanam yang besar mencapai 2.240 hektar.

Luas tanam ini melebihi masing-masing kabupaten yang ada di DIY.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Harga Jeblok, Petani Ini Matikan 1,5 Hektare Pohon Cabainya dengan Racun Gulma "
Penulis : Kontributor Yogyakarta, Dani Julius Zebua

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan