Soetrisno Bachir Ajak Organisasi Kepemudaan Tumbuhkan Semangat Entrepreneurship di Kalangan Pemuda
Soetrisno Bachir mengajak organisasi kepemudaan (OKP) menumbuhkan semangat entrepreneurship di kalangan pemuda.
Editor:
Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Soetrisno Bachir mengajak organisasi kepemudaan (OKP) menumbuhkan semangat entrepreneurship di kalangan pemuda.
Ajakan ini bertujuan meningkatkan jumlah pengusaha mencapai minimal 5% dari populasi penduduk.
“Pada umumnya ormas kepemudaan berkecimpung di bidang sosial, keagamaan, dan politik. Kali ini saya mengajak seluruh OKP di Indonesia meningkatkan semangat entrepreneurship di kalangan anggotanya,” kata Soetrisno saat menghadiri Dialog Ekonomi Umat : Tantangan Berwirausaha di Era Industri 4.0 yang diselenggarakan Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah ( PWPM) Sumatera Selatan di Palembang, Sabtu (30/3/2019).
Soetrisno Bachir yang berlatar belakang pengusaha ini, mengatakan, jumlah OKP mencapai ratusan organisasi dengan puluhan juta anggota yang berusia produktif, yaitu antara 15-40 tahun.
Mereka fokus pada pemberdayaan pemuda pada bidang pelajar dan mahasiswa, kepemudaan, keagamaan, dan nasional. Ini merupakan potensi yang perlu ditingkatkan pemberdayaannya melalui agenda program kewirausahaan dari masing-masing organisasi kepemudaan tersebut.
Program kerja kewirausahaan di kalangan OKP dapat disinergikan dengan program kerja kewirausahaan di kementerian/lembaga (K/L) dan BUMN (Badan Usaha Milik Negara).
Dengan begitu, sinergi ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan pemuda sehingga akan lahir pengusaha-pengusaha baru di masa depan.
“Keyakinan saya, anak-anak muda sekarang sudah makin cerdas karena pendidikannya makin baik. Tinggal diasah mental entrepreneurship-nya akan menjadi pengusaha andal,” tutur Soetrisno Bachir.
Ia mengingatkan agar para pemuda yang tergabung dalam OKP mampu menciptakan industri ekstraktif, nonekstraktif, dan fasilitatif.
Sebab industri mampu membuka banyak lapangan kerja dan penciptaan produk barang dan jasa yang bernilai tambah.
Ini sejalan dengan agenda Presiden Jokowi agar para pemuda juga menekuni dunia industri yang menciptakan fixed asset dan light asset.
Sebab dalam pandanganya bahwa kalangan pemuda lebih dominan menekuni penjualan sebatas brand value. Meskipun hal ini menguntungkan banyak pengusaha maupun konsumen, tetapi dampak perekonomiannya kurang dirasakan.
“Makanya, KEIN itu bukan hanya membahas ‘ekonomi’, tetapi juga mendorong kemajuan ‘industri’,” jelas Soetrisno Bachir.
Hal ini bisa dimulai OKP untuk mengarahkan anggotanya agar jeli pada peluang yang berada disekitar lingkungan.
Indonesia, kata pengusaha asal Pekalongan ini, menyimpan potensi besar bahan mentah dan bahan setengah jadi. Potensi ini perlu dinaikan nilai tambahnya dalam sebuah industri.