Senin, 13 Oktober 2025

Jadi Tulang Punggung Keluarga, Siswi SD Ini Kerjanya Membungkus Kerupuk Diupah Rp 3.000-Rp4.500/hari

Saat sang bunda telah tiada, anak keempat pasangan ‎Zaenal (65) dan Sarniah (64) ini tetap melanjutkan bekerja di pabrik kerupuk

Editor: Eko Sutriyanto
tribun lampung/anung bayuardi
Bupati Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara (peci hitam) berkunjung ke rumah keluarga Zaenal, Jumat (24/5/2019). Nur Jannah (12) anak Zaenal setiap hari usai pulang sekolah bekerja di pabrik kerupuk 

Laporan Wartawan Tribun Lampung Anung Bayuardi

TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG -  Umumnya sepulang sekolah, seorang pelajar beristirahat lalu bermain dengan teman sebaya.

Tapi bagi Nur Janah (12), warga Jalan Cemara Nomor 86, Kelurahan Sribasuki, Kotabumi, Lampung Utara ini usai pulang sekolah setiap hari dimanfaatkan untuk  bekerja.

Ia bekerja sebagai pembungkus kerupuk lokasinya dekat dari rumahnya.

Ini dilakoninya sudah sejak dua tahun yang lalu sejak masih kelas empat Sekolah Dasar (SD).

Kala itu ia bekerja bersama ibunya (kini almarhum) di pabrik kerupuk tersebut karena ingin membantu perekonomian keluarga.

Saat sang bunda telah tiada, anak keempat pasangan ‎Zaenal (65) dan Sarniah (64) ini tetap melanjutkan bekerja di pabrik kerupuk.

Baca: Ada Cendol dan Kerupuk Mengandung Pewarna Tekstil di Pasar Purbalingga

Jam kerjanya sebagai pembungkus kerupuk tak tentu.

Ia ditargetkan membungkus kerupuk sebanyak 100 bungkus per hari.

Rata-rata ia mampu membungkus 100 hingga 150 bungkus kerupuk.

Upah yang diterimanya Rp 3.000 per 100 bungkus.

Siswi kelas enam di SD Negeri 1 Sribasuki, menuturkan, uang hasil bekerja dipakai untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

"Bapak sudah gak kerja lagi sejak kena stroke, ibu meninggal dua tahun lalu".

"Jadi saya bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," katanya saat ditemui di rumahnya, Jumat (24/5/2019).

Baca: Polres Lampung Utara Tangkap Dua Begal dan Penadah Motor

Janah menyatakan, tidak malu untuk bekerja meski usianya saat ini seharusnya banyak menghabiskan waktu bermain dengan teman sebayanya.

Ia berencana melanjutkan sekolah ke jenjang pendidikan menengah pertama. ‎

Keadaan Nur Janah diketahui Bupati Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara.

Ia berkunjung ke rumah keluarga Zaenal bersama Kepala Dinas Kesehatan dr Maya Metissa, Kepala Dinas Sosial M Erwinsyah, serta Plt Kepala Dinas Pendidikan Toto Sumedi.

Agung meminta maaf kepada keluarga tersebut.

"Saya selaku pelayan masyarakat merasa berdosa, ada masyarakat yang tidak bisa makan".

"Sebab, saya sudah diberikan amanah oleh rakyat," katanya.

Pemkab Donasi Pendidikan

Pemkab Lampung Utara memberikan sejumlah bantuan kepada keluarga Zaenal.

Bantuan berupa buku, tas, serta sepatu untuk sekolah.

Diberikan juga seragam sekolah SMP untuk Nur Janah.

Ada bantuan sembako dan uang tunai bagi keluarga Zaenal

Bupati Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara menyatakan, pemerintah terbatas menerima informasi seputar kondisi keluarga yang kurang mampu.

Informasi yang seperti ini diperoleh dari masyarakat.

Cepat Tanggap Bantuan

Ali Darmawan Anggota DPRD Lampura bangga sekaligus mengapresiasi  Bupati  Lampung  Utara  Agung  Ilmu  Mangkunegara bertemu langsung ke rumah warga kurang mampu.

"Sebagai pimpinan daerah beliau ‎sangat respek terhadap warganya," jelasnya.

Ali meminta kepada aparatur mulai dari RT hingga dinas, cepat, tanggap apabila mengetahui ada warga membutuhkan pertolongan.

Baca: Dwi Haryanti Senang Tiap Jelang Lebaran Terima Bantuan Sembako PT Sido Muncul

Harapannya, warga merasa terayomi oleh pemerintah.

“Kemudian, tidak juga melaporkan kondisi di bawah yang baik-baik. Jangan laporan baik-baik saja. Ceritakan dibawah yang sebenarnya," harapnya.

Menurut Ali, bantuan bagi warga kurang mampu harus diawasi hingga ke bawah.

Bahkan verifikasi dan validasi penerima bantuan PKH di Lampung Utara sudah dilakukan.

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved