Misteri Makam Tua Berada di Tengah Pertigaan Jalan Dekat Alun-alun Purwokerto, Makam Orang Sakti
Terdapat bangunan makam tua berukuran 2.5 x 1.5 meter berdiri kokoh tepat di tengah pertigaan jalan sebelah timur alun-alun Purwokerto.
Editor:
Sugiyarto
Hal itu dilakukan sebagai etika baik, agar karir dan pekerjaannya langgeng dan cepat naik jabatan.
"Jika pejabat atau orang penting itu pindah atau keluar dari Banyumas karena naik jabatan, mereka biasanya juga datang lagi untuk bersih-bersih makam dan mengecat ulang makam," tambahnya.
Menurut Karto orang yang datang dan mengunjungi makam Ragasemangsang justru bukan dari warga sekitar.
Melainkan banyak warga dari luar kota seperti Bandung, Tasikmalaya, dan Surabaya.
Bahkan orang-orang Thionghoa juga ada yang masuk dan sowan ke dalam makam.
Pengeramatan makam dan kerap dijadikan sebagai ngalap berkah tidak lepas dari mitologi yang berkembang di tengah masyarakat Purwokerto.
Mbah Karto sendiri tinggal kurang lebih 100 meter dari makam.
Dia menjelaskan setidaknya ada dua versi populer cerita asal-usul makam Ragasemangsang.
"Ada dua versi cerita populer ditengah masyarakat.
Pertama, makam tersebut adalah makam seorang tokoh sakti mandraguna bernama Ragasemangsang.
Saking saktinya, Ragasemangsang hanya bisa mati jika bagian tubuhnya dipotong menjadi beberapa bagian," kata Karto.
"Selain itu, bagian tubuhnya sama sekali tidak boleh menyentuh tanah, sebab jika menyentuh tanah akan kembali bersatu.
Oleh sebab itu, tubuhnya harus digantung agar tidak menyentuh tanah," tambahnya.
Konon ceritanya pada ratusan tahun lalu terjadi pertarungan antara dua orang sakti, yaitu Mbah Ragasemangsang (protagonis) dan Raden Pekih (antagonis) yang meresahkan masyarakat.
Dalam pertarungan tersebut Raden Pekih kalah oleh Mbah Ragasemangsang.