Pernyataan Go-Jek Terkait Maraknya Drivernya Yang Tertipu Setelah Diminta Verifikasi
Maraknya kasus pencurian akun driver ojek online (ojol) dengan modus kode verifikasi Google mendapatkan tanggapan dari pihak Go-Jek.
Editor:
Hendra Gunawan
Si penipu itu menelepon driver dengan mengaku dari pusat sembari mengatakan jika orderan yang ia dapat merupakan orderan fiktif.
Kemudian si penipu itu memberikan beberapa cara yang seolah-olah mengedukasi driver ojol tersebut.
Namun, bukan edukasi yang dilakukan, malah pencurian akun yang dilakukan oleh si penipu tersebut.
Usai Diminta Kode Verifikasi, Akun Driver Ojek Online Mendadak Lenyap
Sebelumnya, Asep (bukan nama sebenarnya), salah satu driverl ojek online (ojol) bercerita kepada SURYA.co.id, jika akunnya baru saja dicuri orang lain.
Kejadian itu, Senin (24/6/2019) saat dirinya mendapatkan orderan untuk mengantarkan penumpang dari Sawojajar menuju Mergosono.
Kala itu Asep langsung menelepon si costumer yang tadinya order.
Saat ditelepon, nomernya ternyata tidak aktif.
"Waktu dapet orderan itu langsung saya telepon nomor costumer, karena memang saya kebiasaan menelepon biar lebih sopan," ucapnya kepada SURYA.co.id, Rabu (26/6/2019).
Selang beberapa saat, ada nomor yang tidak dikenal menelepon Asep.
Ia mengaku dari pusat dan mengatakan yang barusan order itu merupakan orderan fiktif dan tidak bisa dicancel.
Kemudian si penelepon tersebut menanyai nomor NIK KTP dan Asep diharuskan untuk mengikut langkah-langkah yang telah ditentukan penipu tersebut.
Karena Asep tidak begitu memahami, ia pun mempercayai saja apa yang dikatakan si penipu itu.
Akhirnya Asep menulis kode verifikasi dan secara langsung akun email ojol yang dimiliki Asep berpindah ke tangan penipu tersebut.
"Saya ini gak tahu, ya cuma nurut saja karena kondisi juga di jalanan pas ramai, habis mengantar orang," imbuhnya.