Residivis Begal dan Narkoba yang Baku Tembak 5 Hari Lalu, Akhirnya Twas Ditembak di Metro Lampung
Lima hari dalam pelarian pasca terlibat baku tembak di depan Mapolsek Terbanggi Besar, Abdul Lahab tewas dalam penggerebekan di Kelurahan Margorejo,
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Lima hari dalam pelarian pasca terlibat baku tembak di depan Mapolsek Terbanggi Besar, Abdul Lahab tewas dalam penggerebekan di Kelurahan Margorejo, Metro Selatan, Kota Metro, Kamis (8/8/2019).
Kapolres Lampung Tengah Ajun Komisaris Besar I Made Rasma menjelaskan, dalam penggerebekan Abdul Lahab, pihaknya di-backup penuh oleh Jatanras Polda Lampung.
Apalagi Abdul Lahab terus berpindah tempat untuk menghindari kejaran polisi.
Baca: Sekelumit Cerita Bripka Imam Kohori Saat Terlibat Baku Tembak Dengan Begal di Lampung Tengah
"Jadi memang pelaku ini selalu bergerak atau berpindah terus. Sebelumnya kita ketahui ada di Negara Ratu, Tegineneng, Pesawaran. Tapi saat akan dibekuk, (Abdul Lahab) tidak ada."
"Kemudian kita ketahui di Metro siang ini. Langsung tim gerebek," kata Rasma saat ditemui di RSUD Ahmad Yani, Metro, Kamis (8/8/2019).
Made menjelaskan, Abdul Lahab sempat melakukan perlawanan menggunakan senjata api rakitan jenis revolver saat akan ditangkap.
Polisi pun melakukan tindakan tegas.
"Jadi tersangka terkena dua tembakan di dada. Pelaku ini meninggal dalam perjalanan ke RSUD Ahmad Yani," beber Rasma.
"Kalau untuk rumah persembunyian itu rumah kosong. Bukan ada hubungan saudara (dengan pemilik rumah). Apakah ada kerabatnya juga di Metro, itu masih pendalaman kita. Nanti ya," lanjutnya seraya mengatakan akan menggelar konpers di Mapolres Lampung Tengah.
Baca: Cerita Anggota Polisi Kehabisan Peluru Saat Baku Tembak Dengan Begal Sadis
Dari informasi yang dikumpulkan Tribunlampung.co.id, Abdul Lahab mengalami luka pada bagian dada.
Residivis kasus pembegalan dan narkoba itu juga mengalami luka pada tangan, lengan, dan kepala seperti goresan peluru.
"Jadi kemungkinan luka pada tangan, lengan, dan goresan di kepala ini luka lama saat baku tembak kejadian sebelumnya. Kemungkinan besar kena tembak waktu itu. Makanya pelaku masih kuat melarikan diri. Total ada sekitar enam luka tembak, yang lama dan yang baru ya," terang sumber Tribunlampung.co.id yang enggan disebutkan identitasnya.
Dikira Suara Petasan
Sebuah rumah di Jalan Cemara, Kecamatan Metro Selatan, Kota Metro menjadi saksi bisu drama penangkapan Abdul Lahab, Kamis (8/8/2019).
Residivis kasus pembegalan dan narkoba itu pun tewas bersimbah darah setelah dua peluru petugas bersarang di dadanya.
Ternyata rumah yang berada di RT 15/RW 04 Kelurahan Margorejo, tepatnya di sebelah TK Aisyiah, itu tak berpenghuni sejak dua tahun lalu.
Edi, warga setempat, mengatakan, rumah yang dijadikan tempat persembunyian Abdul Lahab itu sudah lama kosong.
"Tutup, enggak ada orang. Memang sudah lama. Orang sini juga enggak tahu yang punya siapa," kata Edi.
Sebelumnya, kata Edi, rumah itu milik warga Metro. Namun telah dijual.
"Tadinya punya orang depan Kartika, tapi sudah dijual. Nah, pembelinya gak pernah ngobrol juga dengan orang sini. Karena emang enggak ditempati," imbuhnya.
Dia menjelaskan, pemilik rumah itu belum pernah bersosialisasi dengan tetangga.
Karenanya, kata Edi, saat terjadi baku tembak di sana, warga mengira anak-anak yang sedang bermain petasan.
"Istri saya nanya, 'Pak, kok ada suara petasan.' Mungkin suara petasan tujuh belasan. Pas saya keluar kok ada polisi. Rupanya nangkap penjahat di rumah kosong itu. Kita juga kaget kok ada yang tinggal. Biasanya sepi," tandasnya.Direktur Reskrimum Polda Lampung Kombes Pol M Barly Ramadhany membenarkan Abdul Lahab tewas dalam penggerebekan di Metro.
"Iya benar sudah tertangkap," ungkap Barly, Kamis (8/8/2019).
Barly menuturkan, Abdul Lahab dilumpuhkan di tempat persembunyiannya karena sempat melawan.
"Dia dilumpuhkan. Dia gunakan senpi. Terus kami bawa ke rumah sakit," ujarnya.
Namun, karena sempat mengalami luka serius selama pelarian, nyawa Abdul Lahab pun tak tertolong.
Dua Luka Tembak di Dada
Kapolres Lampung Tengah Ajun Komisaris Besar I Made Rasma membenarkan buron bernama Abdul Lahab tewas dalam penggerebekan di Kota Metro, Kamis (8/8/2019).
Made mengatakan, Abdul Lahab roboh setelah di dadanya bersarang peluru petugas gabungan.
"Sempat terjadi baku tembak saat penggerebekan. Jadi masih melawan. Kita temukan juga satu senpi saat pelaku berhasil dilumpuhkan. Terkena dua tembakan pada bagian dada," beber Made kepada awak media saat ditemui di kamar mayat RSUD Ahmad Yani Metro.
Made menjelaskan, sebelum penggerebekan, polisi mendapat informasi keberadaan tersangka Abdul Lahab di Metro.
Namun, sebelumnya Abdul Lahab sempat singgah ke Negara Ratu.
Dalam penggerebekan sekitar pukul 15.00 WIB, tersangka Abdul Lahab berada di sebuah rumah kosong di Metro Selatan.
Pelarian bandit bernama Abdul Lahab berakhir tragis.Residivis kasus narkoba dan pembegalan yang terlibat baku tembak dengan Tekab 308 Polres Lampung Tengah ini tewas dalam penggerebekan di sebuah rumah di Jalan Cemara, Kelurahan Margorejo, Metro Selatan, Kamis (8/8/2019) sekitar pukul 14.50 WIB.
Abdul Lahab mengalami luka tembak dalam aksi ala koboi di Jalinsum Bandar Jaya, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah, tepatnya di depan Mapolsek Terbanggi Besar, Minggu (4/8/2019) lalu.
Sempat kabur selama empat hari dengan kondisi terluka, Abdul Lahab dikabarkan tewas tertembak saat digerebek aparat Polres Lampung Tengah di Kelurahan Mergorejo, Metro Selatan, Kamis (8/8/2019).
Dari pantauan Tribunlampung.co.id, jenazah Abdul Lahab saat ini sudah berada di RSUD Ahmad Yani Metro dengan pengawalan ketat dari aparat Polres Lampung Tengah.
Informasi yang dihimpun di lapangan, Abdul Lahab ditangkap di wilayah hukum Kota Metro, Lampung.
"Iya benar (tertangkap). Tersangka MD (meninggal dunia)," kata salah seorang sumber dari kepolisian yang enggan disebutkan, Kamis (8/8/2019).
Sumber tersebut menyebutkan, tersangka diamankan di wilayah 16 C (Kota Metro) sekitar pukul 14.50 WIB.
Hasil pengembangan, saat dibawa ke rumah sakit, Abdul Lahab dinyatakan meninggal dunia.
"Saat ini jenazah sedang berada di salah satu rumah sakit di Metro," bebernya.
Sebelumnya sempat beredar info bahwa Abdul Lahab ditemukan telah meninggal dunia di salah satu rumah sakit di Kotabumi, Lampung Utara.
Namun informasi tersebut tidak benar.
Untuk diketahui, DPO Polres Lamteng ini terlibat baku tembak dengan anggota Tekab 308 di depan Mapolsek Terbanggi Besar.
Dalam baku tembak itu Abdul Lahab berhasil melarikan diri dan mendapat tiga luka tembak.
Untuk mengejar pelaku, Polda Lampung menurunkan 11 anggota Resmob Polda Lampung dan satu anjing pelacak.
Kronologi baku tembak begal vs polisi
Bak film laga, drama baku tembak di Jalinsum Terbanggi Besar berawal dari pengejaran pelaku begal di Gunung Sugih, Minggu (4/8/2019).
Saat itu, anggota Tekab 308 Polres Lampung Tengah yang mengendarai mobil Toyota Avanza hitam BE 1339 GF mengejar pria yang diduga residivis narkoba dan begal yang membawa Honda Jazz putih BE 2223 NN.
Seorang sumber menyatakan, polisi awalnya mendapat informasi pelaku yang diduga berinisial AL itu akan melintas dari arah Bandar Lampung menuju Terbanggi Besar.
Sesampai di simpang Gunung Sugih, polisi melihat mobil pelaku.
Seketika polisi memepet mobil pelaku.
Namun, pelaku tak mau berhenti dan tancap gas ke arah Bandarjaya.
Selama pengejaran itu, polisi berusaha menghentikan mobil pelaku.
Setiba di depan Mapolsek Terbanggi Besar, polisi akhirnya berhasil mengadang mobil pelaku.
Merasa terdesak, pelaku melepaskan tembakan ke arah polisi.
Mengetahui pelaku membawa senjata api, anggota Tekab 308 Polres Lamteng berlindung di balik mobil Avanza.
Bak adegan film laga, baku tembak terjadi di jalan raya dengan disaksikan warga.
Polisi menghujani pelaku yang berada di dalam mobil dengan tembakan.
Polisi mengepung mobil pelaku dari seluruh penjuru arah.
Tiba-tiba, pelaku keluar dari dalam mobil dalam kondisi terluka.
Bukannya menyerah, pelaku menuju mobil Avanza milik polisi yang berada di depannya.
Setelah itu, ia kabur dengan mengendarai mobil tersebut ke arah Terbanggi Besar.
Tak mau kehilangan buruannya, polisi melakukan pengejaran.
Berdasar informasi terakhir, mobil Avanza tersebut ditemukan di kawasan Terbanggi Besar dalam keadaan kosong.

Identitas pelaku yang terlibat aksi tembak-tembakan dengan polisi terungkap.
Berdasarkan LP 230-B/VI/2013/Polsek Tenun-Res Lamteng, yang ditujukan kepada Kapolda Lampung dan diterima Tribunlampung.co.id, pelaku diketahui bernama Abdul Lahab, warga Kampung Gunung Batin, Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah.
Abdul Lahab masuk daftar pencarian orang (DPO) Polres Lamteng sejak 2013 dalam kasus pembegalan dan penyalahgunaan narkotika.
Seusai terlibat baku tembak, polisi masih mengejar pelaku, Minggu (4/8/2019).
Dalam aksi yang terjadi di Jalinsum Terbanggi Besar tersebut, pelaku mengalami luka tembak di bagian bahu dan paha.
Hingga pukul 21.00 WIB, Tekab 308 Polres Lampung Tengah masih mengejar pelaku yang diduga berada di kawasan areal perkebunan PT Great Giant Pineapple (GGP).
Dugaan itu berdasarkan lokasi ditemukannya mobil Toyota Avanza hitam BE 1339 GF milik polisi yang dibawa kabur pelaku.
Kepala Satreskrim Polres Lamteng Ajun Komisaris Yuda Wiranegara saat dikonfirmasi membenarkan mobil milik Tekab 308 yang sempat dibawa pelaku AL sudah ditemukan.
"Iya sudah ditemukan. Posisi (mobil) di kawasan kebun singkong PT Umas Jaya (sebutan PT GGP), Terbanggi Besar," terang AKP Yuda Wiranegara.
Yuda melanjutkan, saat ditemukan sekitar pukul 18.00 WIB, mobil dalam kondisi kosong.
"Saat ini kita masih sisir keberadaan pelaku di kawasan areal. Posisi mobil sudah kosong saat kita temukan," lanjut Yuda.
Dalam pengejaran tersebut, Tekab 308 Polres Lamteng dibantu aparat Polsek Terbanggi Besar dan Polsek Terusan Nunyai.
(Tribunlampung.co.id/Indra Simanjuntak)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul BREAKING NEWS - Sebelum Tewas Ditembak di Metro, Abdul Lahab Sempat Singgah ke Negara Ratu, https://lampung.tribunnews.com/2019/08/08/breaking-news-sebelum-tewas-ditembak-di-metro-abdul-lahab-sempat-singgah-ke-negara-ratu?page=all.