Rabu, 10 September 2025

Nasib Komang Sarjana Tak Seindah Namanya, Hidup di Gubuk Reot di Lahan Orang

Hidup di Gubuk Reyot Tak Layak Huni, Nasib Komang Sarjana Tak Seindah Sarjana Umumnya

Editor: Sugiyarto
Tribun Bali/Saiful Rohim
Komang Sarjana duduk di depan gubuk reyot miliknya di Banjar Dinas Abang Kaler, Desa/Kecamatan Abang, Selasa (13/8/2019). Sarjana hidup digubuk reyot dan tak layak huni itu sejak dua tahun lalu. Hidup di Gubuk Reyot Tak Layak Huni, Nasib Komang Sarjana Tak Seindah Sarjana Umumnya 

Kepala Dusun Abang Kaler, I Ketut Madiasta menjelaskan, Komang Sarjana sempat tinggal di rumah tetangganya, Ni Wayan Rinci.

Selain itu, namanya juga masih numpang di kartu keluarga (KK) milik Ni Wayan Rinci sementara.

Namun Sarjana kemudian pindah dan memilih membangun gubuk karena tak enak hati.

"Kasihan Komang Sarjana. Nasibnya tak sebaik sarjana lain. Ayahnya Sarjana sudah tiada, sedangkan ibunya masih dan tinggal bersama keluarganya di Desa Datah," ungkap I Ketut Madiasta.

Dikatakan, lahan yang dipergunakan membangun gubuk itu milik warga sekitar alias pinjam.

"Kita akan komunikasi dengan pemilik tanah kalau seandainya ada bantuan bedah rumah. Setidaknya bisa meminjam tanah untuk tempat sementara," imbuh Ketut Mudiasta.

Komang Sarjana duduk di dalam gubuk reyot miliknya di Banjar Dinas Abang Kaler, Desa/Kecamatan Abang, Selasa (13/8/2019). Sarjana hidup digubuk reyot dan tak layak huni itu sejak dua tahun lalu.
Komang Sarjana duduk di dalam gubuk reyot miliknya di Banjar Dinas Abang Kaler, Desa/Kecamatan Abang, Selasa (13/8/2019). Sarjana hidup digubuk reyot dan tak layak huni itu sejak dua tahun lalu. (Tribun Bali/Saiful Rohim)

Saat ini Sarjana hanya memelihara satu ekor sapi milik orang lain. Aktivitas kesehariannya hanya cari rumput.

Perbekel Desa Abang, I Nyoman Sutirtayana mengutarakan hal sama.

Kondisi gubuk yang ditempati Sarjana disebut memprihatinkan dan jauh dari kata layak.

Pihaknya belum bisa mengusulkan bantuan bedah rumah atau bantuan lainnya karena namanya masih numpang di KK tetangga, Ni Wayan Rinci.

"Ni Wayan Rinci ini kan termasuk KK miskin dan penerima bantuan raskin. Kalau seandainya berbicara aturan, dalam satu KK tak boleh ada dua penerima bantuan. Jika Sarjana ingin mendapat bantuan harus keluar dari KK Ni Wayan Rinci," jelas Nyoman Sutirtayana, siang kemarin.

Ia pun berencana akan membuatkan KK baru untuk Komang Sarjana, sehingga mendapat bantuan.

"Kita akan fasilitasi agar dapat bantuan dari pemerintah daerah. Seperti program bedah rumah, dan keluarga harapan. Sekarang yang dapat bantuan cuma Dadong Rinci," akuinya.

Ditambahkan, jumlah penduduk di Desa Abang mencapai 1.141 KK. Sesuai data terpadu (BDT) jumlah KK miskin di Desa Abang sebanyak 312 KK, tersebar di beberapa banjar.

Pihaknya mengaku masih ada warga Abang yang tercecer, alias tidak mendapat bantuan dari pemerintah daerah. (*)

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Hidup di Gubuk Reyot Tak Layak Huni, Nasib Komang Sarjana Tak Seindah Sarjana Umumnya, https://bali.tribunnews.com/2019/08/14/hidup-di-gubuk-reyot-tak-layak-huni-nasib-komang-sarjana-tak-seindah-sarjana-umumnya?page=all.

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan