Selasa, 19 Agustus 2025

Rusuh di Papua

Hingga Selasa Pagi, Layanan Data Telkomsel di Jayapura Masih Terputus

Hingga Selasa (20/8/2019) pagi sekitar pukul 10.21 WIT, layanan data Telkomsel di Kota Jayapura, Papua masih belum pulih

Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS/HO/B Ambarita
Warga Papua dan Papua Barat berjalan dari Abepura menuju Kota Jayapura, untuk berunjuk rasa di kantor DPR Papua, dan kantor Gubernur Senin (19/8/2019). Mereka memprotes tindakan kekerasan dan rasisme terhadap mahasiswa asal Papua di Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat pekan lalu. (TRIBUNNEWS/HO/B AMBARITA) 

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, kerusuhan didalam Lapas tersebut dibenarkan oleh Kepala Bagian Humas Ditjen PAS, Ade Kusmanto.

"Memang benar, ada provokasi dari para pendemo di luar Lapas. Mereka melempari gedung Lapas dan membuat para penghuni Lapas terprovokasi," tuturnya, Senin (19/8/2019).

Baca: 5 Fakta Kerusuhan di Manokwari yang Dipicu Kabar Provokasi Hingga Mahasiswa Papua Diamankan Polisi

Dia mengatakan, para narapidana tersebut juga melawan petugas yang tengah berjaga dan membakar Lapas.

Menurutnya, sebanyak 258 dari 552 warga binaan Lapas melarikan diri akibat peristiwa tersebut.

Sementara itu dikabarkan Kompas.com, kejadian bermula pada Senin (19/8/2019) pukul 13.00 waktu setempat saat terjadi teriakan di dalam Lapas Sorong, nemun saat itu petugas dapat meredamkan situasi.

Kemudian pukul 16.15 waktu setempat terjadi pelemparan batu dari samping Lapas Sorong.

Sekitar pukul 17.00, ada yang menjebol tembok bagian kanan Lapas Sorong dan jendela ruang registrasi sehingga menjadi jalan bagi narapidana untuk melarikan diri.

Pada pukul 19.00 malam, situasi di Lapas Sorong sudah kondusif.

Kerusuhan massa di Sorong tak hanya terjadi di Lapas Sorong, namun juga terjadi Polsek Sorong Kota serta Bandara Domine Eduard Osok.

Di Polsesk Sorong Kota, meski telah dijaga aparat yang bertugas, namun massa tetap melakukan penyerangan dengan melempari batu.

Baca: 258 Napi Kabur Saat Rusuh di Lapas Sorong

Kapolres Sorong Kota, AKBP Mario Siregar membenarkan terkait penyerangan terhadap Polsek Sorong Kota.

Massa bisa ditenangkan setelah mendapat imbauan secara persuasif.

“Massa melakukan penyerangan dengan melempar pakai batu, meski kami sudah sudah berjaga guna mengantisipasinya.”

“Massa menghentikan aksinya setelah dihimbau secara persuasif,” kata Kapolres.

Sementara di Bandara Domine Eduard Osok (DEO) di Sorong, diberitakan Kompas TV massa sempat mengamuk dan merusak sejumlah fasilitas bandara.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan