Sabtu, 13 September 2025

Rusuh di Papua

Pasca-Rusuh di Papua: Tri Susanti, Wakil Ormas di Surabaya Minta Maaf hingga Dugaan Otak Kerusuhan

Pascakerusuhan di Manokwari, Polda Jawa Timur memanggil perwakilan tiga ormas. Sementara, Gubernur Papua memberikan tanggapan atas pernyataan Jokowi

Penulis: Daryono
KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI
Suasana saat ribuan pendemo ditemui Gubernur Papua Lukas Enembe di Lapangan Apel Kantor Gubernur Papua, Kota Jayapura, Senin (19/08/2019). 

2. Polda Jatim Minta Ormas Tak Telan Informasi Mentah-mentah

Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, kepolisian dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah bertemu dengan sejumlah anggota ormas.

Pihaknya pun mengimbau semua pihak bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di Jawa Timur.

Baca: Kerusuhan di Papua, Jubir Prabowo Dahnil Anzar Simanjuntak Pamer Foto Naik Vespa di Manokwari

Kepada ormas tersebut, kepolisian menekankan untuk tidak menelan informasi mentah-mentah.

“Tentu harus dikroscek, sumber jelas, lalu baru ditanyakan ke sumbernya. Maka jangan termakan hoaks yang mempengaruhi opini publik yang menyebabkan gesekan terjadi,” kata Frans.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera. TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera. TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI (Tribunjatim.com/Luhur Pambudi)

Frans memastikan, kepolisian akan melakukan penindakan hukum terhadap pihak-pihak yang memprovokasi.

Untuk itu, Polda Jawa Timur akan bekerja sama dengan berbagai pihak, dari unsur pemerintah hingga ormas untuk mewujudkannya.

“Tanpa dukungan seluruh masyarakat Jawa Timur, apa yang kita inginkan tidak tercapai. Maka kami juga minta ormas saling menjaga,” kata Frans.

3. Gubernur Papua Sebut Pernyataan Jokowi Tidak Tegas

Gubernur Papua, Lukas Enembe, memberikan komentar mengenai pernyataan Presiden Joko Widodo atas kerusuhan yang terjadi di Papua pada Senin, (19/8/2019) silam.

Menurut Lukas, pernyataan Jokowi tidak tegas dan belum bisa mengobati hati warga Papua.

Bahkan, jika aksi persekusi masih terjadi di Indonesia, Lukas mengaku akan menarik semua mahasiswa Papua yang berkuliah di luar Tanah Cendrawasih tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Lukas saat ditemui tim Tribunnews, Selasa (20/8/2019).

Gubernur Papua, Lukas Enembe, saat ditemui
Gubernur Papua, Lukas Enembe, saat ditemui (Kontributor Tribunnews.com/B Ambarita)

Menurut Lukas, persoalan rasisme terhadap warga Papua lebih khusus mahasiswa yang kuliah di Jawa Timur, tidak bisa diselesaikan dengan hanya minta maaf.

Proses hukum harus tetap diberlakukan bagi pelaku rasis agar kejadian serupa tidak berulang.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan