Mangkir Tugas 5 Bulan, Ratno Diberhentikan Sebagai PNS dan Baru Diketahui Ia Dibunuh
Ratno merupakan duda satu anak dan putrinya, Fifin Dwi Loveana atau Pipin (27), juga bernasib seperti sang ayah, menjadi korban pembunuhan
Editor:
Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jateng Permata Putra Sejati
TRIBUNNEWS.COM, BANYUMAS - Satu dari empat korban pembunuhan keji satu keluarga di Banyumas adalah Supratno (56) yang biasa dipanggil Ratno.
Ratno merupakan anak pertama Misem atau kakak Saminah (53) yang disangkakan mengotaki pembunuhan itu.
Ratno merupakan duda satu anak dan putrinya, Fifin Dwi Loveana atau Pipin (27), juga bernasib seperti sang ayah, menjadi korban pembunuhan.
Mereka dibunuh oleh saudara sendiri, Irvan Firmansyah (31) dan Achmad Saputra (27), yang merupakan anak Minah.
Sebelum meninggal dibunuh, Supratno bekerja sebagai petugas perpustakaan di SMPN 4 Banyumas.
Bagaimana sekolah tempat bekerja mencari kabar keberadaan pegawainya yang menghilang sejak Oktober 2014 tersebut?
Penelusuran Tribunjateng.com, Supratno sudah bekerja di sekolah ini sejak 1996.
Baca: 5 Tahun Hilang, 1 Korban dari 4 Kerangka Banyumas Sempat Dikira Ikut Gafatar, Diberhentikan dari PNS
Nasrun, guru SMPN 4 Banyumas, menyatakan Supratno dan keluarganya semula pendatang dari Jakarta yang tinggal di Banyumas.
Dua tahun setelah sekolah itu berdiri pada 1994.
Ratno bergabung untuk menjadi tenaga administrasi berstatus honorer.
Baru pada Januari 2009, dia diangkat menjadi PNS dan ditempatkan sebagai petugas perpustakaan.
Almarhum tercatat terakhir kali berangkat bekerja pada 2 Oktober 2014.
"Kalau berdasarkan data absensi, Ratno ini terakhir masuk Kamis tanggal 2 Oktober 2014. Mulai menghilang tidak ada kabar lagi itu pada 4 Oktober 2014," ujar Kepala Bagian Tata Usaha SMPN 4 Banyumas, Suparyo, kepada Tribunjateng.com, Rabu (28/8/2019).
Pihak sekolah waktu itu sudah curiga mengapa Ratno tidak masuk tiga hari berturut-turut dan tanpa keterangan.