Senin, 29 September 2025

Berita Viral

Kebenaran Cerita Horor KKN di Desa Penari, SimpleMan Ungkap Alasan Tak Sebut Identitas

Kebenaran kisah horor KKN di Desa Penari, SimpleMan ungkap alasannya memilih anonim.

Editor: Daryono
Twitter SimpleMan
Kebenaran kisah horor KKN di Desa Penari, SimpleMan ungkap alasannya memilih anonim. 

Dalam klarifikasinya, SimpleMan mengatakan kisah KKN di Desa Penari tidak murni persis seperti yang diceritakan Mbak Widya.

Di kisah yang ditulis SimpleMan, tokoh utama KKN di Desa Penari hanya enam orang, yakni Widya, Nur, Ayu, Bima, Anton, serta Wahyu.

Kisah horor KKN di Desa Penari versi Nur.
Kisah horor KKN di Desa Penari versi Nur. (Twitter SimpleMan)

Namun faktanya adalah ada 14 mahasiswa yang mengikuti kegiatan KKN.

SimpleMan juga mengatakan dosen pengawas sebenarnya terlibat.

"Cerita yang saya tulis dengan cerita yang Beliau ceritakan tidak murni semua sama. Ada beberapa bagian yang harus saya susun ulang."

"Sebenarnya, yang terlibat dalam kegiatan ini ada 14 orang. Tidak hanya 14 orang, bahkan ada dosen pengawasnya juga terlibat," ujar SimpleMan.

SimpleMan memilih untuk mengurangi jumlah tokoh karena tidak ingin kewalahan menuliskan inti cerita serta pesan yang ingin disampaikannya.

Tak hanya jumlah mahasiswa, kisah soal Widya dan Wahyu disuguhi makanan saat motor mereka mogok di hutan juga hanya tambahan.

SimpleMan menyebutkan kejadian tersebut sebenarnya dialami dua teman lelaki Widya, bukan Widya dan Wahyu.

"Itu bukan pengalaman dia, tapi lebih ke pengalaman teman-temannya."

Baca: Banyak yang Menerka Lokasi KKN Desa Penari, Penulis SimpleMan Sebut Ada Tebakan yang Benar

Baca: Konfirmasi Lengkap Penulis Kisah KKN di Desa Penari Soal Lokasi & Sumber Cerita, Ini Pengakuannya

"Jadi pihak narasumber bercerita bahwa pengalaman di hutan ini yang motornya mogok kemudian mendapat bingkisan yang ternyata isinya kepala monyet, itu dialami oleh dua temannya laki-laki," terang dia.

Akun Twitter SimpleMan.
Akun Twitter SimpleMan. (Twitter SimpleMan)

Disisi lain, SimpleMan juga mengungkapkan alasannya memilih menggunakan akun Twitter anonim untuk membagikan kisah horor yang ia tulis.

Ia mengaku ingin melindungi privasi narasumber karena merasa kisah horor bisa menjadi hal sensitif bagi sebagian orang.

"Untuk melindungi privasi dari narasumber karena cerita seperti ini bersifat sensitif untuk beberapa orang dan bisa saja menjadi perdebatan. Karena semua ini menyangkut kepercayaan masing-masing," ujar SimpleMan.

Lokasi kisah horor

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan