Selasa, 9 September 2025

Kecelakaan Maut di Cipularang

Cerita Sopir Truk yang Tabrak Banyak Mobil di Tol Cipularang,Awalnya Beriringan dengan Truk Temannya

Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengungkapkan kronologis kecelakaan yang terjadi di tol Cipularang km 91 Senin (3/9/2019).

Tribun Jabar/Mega Nugraha
Sopir dump truk Subhana (43), warga Kabupaten Indramayu Subhana bersama istrinya, Mani (39) ditemui di UGD RS MH Thamrin, Purwakarta. 

Namun usaha untuk mengerem gagal karena truk yang dikemudikannya menganggkut beban berat.

"Tiba-tiba di depan pada berhenti semua. Kecepatan saya 63. Susah saya rem ‎karena angkutan saya pasir, berat. Enggak ke rem, jebred jebred jebred, saya nabrak truk box dan saya banting ke kiri dan nyaris ke jurang," ujar Subhana.

Baca: 4 Kisah Korban Selamat Kecelakaan Beruntun Tol Cipularang, Mobil Terbang hingga Perjuangan Pasutri

Baca: Saksi Kecelakaan di Tol Cipularang, Subhana Akui Sulit Kendalikan Truk: Susah Saya Rem, Angkut Pasir

Atas kejadian tersebut, kakak kandung Subhana, Ramindah (50) mengaku pasrah terhadap yang dialami salah satu anggota keluarganya.

Ia mengaku terkejut setelah mengetahui dari pemberitaan bahwa adiknya terlibat kecelakaan.

Mengetahui hal tersebut, Ia langsung berangkat menemui Subhana di RS MH Thamrin Purwakarta pada Senin (2/9/2019) malam.

Pihak keluarga hanya dapat berpasrah, dirinya juga berharap yang terbaik untuk adik kandungnya itu dan menyerahkan semuanya ke pihak yang berwajib.

"Namanya juga musibah Mas, siapa yang tahu. Kami dari keluarga pastinya, ya, syok," ujar Raminah dikutip dari TribunJabar.

Ketua RT 2/4, Desa Cikedung, Subada menambahkan, terkejut dengan kejadian yang menimpa warganya itu.

Menurutnya, Subhana terkenal dengan sosok yang baik dan setia kawan, dia juga sering ikut gotong royong dan berbaur dengan warga setempat.

"Subhana ini kakak kelas saya dulu waktu sekolah. Beliau kalau pulang ke rumah ya orangnya terbuka, baik, suka menolong kalau temannya sedang kesulitan," ucap dia.

Untuk mengetahui penyebab secara pasti kejadian kecelakaan tersebut, polisi akan menganalis menggunakan metode Traffic Accident Analysis (TAA).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan pihak kepolisian tak mau terburu-buru dan akan memastikan penyebabnya melalui hasil TAA.

"Penyebabnya nanti dilihat dari hasil analisa TAA-nya dulu. Kita enggak boleh buru-buru karena dari TAA, kita gunakan analisis dan secara ilmiah baru diketahui, apakah penyebab tunggal atau ada penyebab lainnya," ungkap Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (2/9/2019) seperti dikutip dari Kompas.com.

(Tribunnews.com/tio)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan