Rusuh di Papua
Kerusuhan Tak Hanya di Wamena Papua, Ratusan Mahasiswa juga Akan Unjuk Rasa di Kantor Gubernur
Kerusuhan tak hanya terjadi di Wamena, Papua. Ratusan mahasiswa juga akan unjuk rasa di Kantor Gubernur Papua.
Penulis:
Citra Agusta Putri Anastasia
Editor:
Sri Juliati
“Saya sudah tutup usaha saya, takut karena semakin mencekam bakar-bakaran,” tuturnya.
Sementara di Abepura, tepatnya di Halaman Auditorium Universitas Cenderawasih, ratusan mahasiswa yang mengklaim mahasiswa eksodus dari sejumlah wilayah Indonesia bergabung dengan mahasiswa Uncen.
Rencananya, mereka akan menggelar unjuk rasa ke Kantor Gubernur Papua di Kota Jayapura.
Namun, aparat Brimob menghalau mereka.
Aparat pun meminta mereka naik truk, tidak long march.
Aktivitas perkulihan di Uncen juga dihentikan sementara.
Sekolah di Jayapura juga memilih memulangkan para siswanya lebih cepat.
Menyikapi aksi anarkis di Wamena, informasinya pihak Bandara Sentani menghentikan sementara penerbangan ke Wamena.
Dilansir Kompas.com, Kepala Bandara Wamena Joko Harjani kepada Antara menyebutkan, operasional bandara ditutup sementara hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Penghentian operasional bandara dilakukan sekitar pukul 10.30 WIT dengan menerbangkan tiga pesawat kargo yang sebelumnya berada di Bandara Wamena.
“Saat ini sudah tidak ada pesawat di bandara,” kata Joko.
Joko menambahkan, bandara akan dibuka bila ada permintaan dari pihak kepolisian atau militer.
Bandara Wamena yang terletak di Lembah Baliem setiap hari melayani 120 penerbangan dari dan ke Wamena.
"Tingginya aktivitas penerbangan itu disebabkan Wamena menjadi pintu masuk ke beberapa kota dan kampung di Kawasan Pegunungan Tengah," ujar Joko.
Sementara itu, Kepala Bandara Sentani, Anthonius Praptono, secara terpisah mengakui dihentikannya penerbangan ke Wamena karena alasan keamanan.
"Memang benar penerbangan dari dan ke Wamena sudah dihentikan sementara tanpa batas waktu yang dipastikan," kata Anthonius.