Rusuh di Papua
TERKINI Kerusuhan di Wamena Papua, 28 Korban Jiwa Melayang, Polisi Amankan 6 Orang
Jumlah korban akibat kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua hingga Selasa (24/9/2019) malam mencapai 28 orang.
Namun polisi sudah mengamankan 6 orang dan memeriksanya terkait kerusuhan yang mengakibatkan lumpuhnya Kota Wamena.
Kerusuhan yang terjadi di Wamena juga menyebabkan warga setempat ketakutan dan memilih mengungsi di tempat aman.
Laporan Kompas.com, sebanyak 1500 orang mengungsi di Markas Kodim 1702 Jayawijaya pada Senin (23/9/2019).
"Saat ini ada 1.500 orang. Kondisi pengungsi sehat, mereka mengamankan diri," ujar Komandan Kodim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf Candra Dianto.
Tak hanya di Kodim, pusat pengungsian juga ada di Mapolres Jayawijaya.
Sekitar tiga ribu warga mengungsi di tempat tersebut.
Bahkan warga juga mengungsi di salah satu rumah anggota polisi.
Mereka mengungasi lantaran masih takut jika suatu saat keadaan kembali rusuh.
Selain itu, dari sebagian warga yang mengungsi, meraka juga kehilangan rumah akibat dibakar massa.
Baca: Polri: KNPB Susupi Aksi di Wamena Pakai Seragam SMA
Baca: Ada Kelompok Bawa Senjata Api di Antara Massa Rusuh Wamena Papua, Kabur Lalu Adu Tembak
Tak hanya itu, pasca kerusuhan di Wamena, pemerintah kembali membatasi akses Internet.
Kemkominfo meminta kepada operator seluler yang ada di Wamena agar membatasi akses Internet atau throttling.
"Pak Menteri sudah meminta operator untuk membatasi layanan data di Wamena dan sudah dilakukan oleh operator," kata Plt Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo, Ferdinandus Setu.
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Rudolf A Rodja mengungkapkan penyebab kerusuhan dari aksi demonstrasi ini awalnya dipicu oleh kabar hoaks soal ujaran rasial dari seorang guru kepada muridnya di sebuah SMA.
Pihak kepolisian telah melakukan penelusuran terkait ujaran rasial yang dilakukan oleh guru tersebut.
Kemudian didapatkan kenyataan kabar ujaran rasial tersebut dipastikan hoaks.