Senin, 11 Agustus 2025

Demo Tolak RUU KUHP dan KPK

Demo Mahasiswa di Solo Ricuh: Disebut Ada Provokator dan Kerugian Ditaksir Capai Rp 200 Juta

Aksi demonstrasi mahasiswa menuntut pembatalan UU KPK dan RUU KUHP di Solo berakhir ricuh, Selasa (24/9/2019). Kerugian fasilitas rusak capai Rp 200jt

Penulis: Daryono
TRIBUNSOLO.COM/AGIL TRI
Aksi demonstrasi mahasiswa menuntut pembatalan UU KPK dan RUU KUHP di Solo berakhir ricuh, Selasa (24/9/2019). Kerugian fasilitas rusak capai Rp 200 juta 

Aksi demonstrasi mahasiswa menuntut pembatalan UU KPK dan RUU KUHP di Solo berakhir ricuh, Selasa (24/9/2019). Kerugian fasilitas rusak capai Rp 200 juta

TRIBUNNEWS.COM - Aksi demonstrasi mahasiswa menuntut pembatalan UU KPK dan RUU KUHP di Solo berakhir ricuh, Selasa (24/9/2019). 

Dalam aksi yang berlangsung di gedung DPRD Solo, Jl Adi Sucipto, ribuan mahasiswa dibubarkan paksa oleh polisi dengan menggunakan tembakan gas air mata.

Dikutip dari TribunSolo.com, kericuhan terjadi pada pukul 14.23 WIB.

Aksi demonstrasi mahasiswa di gedung DPRD Solo ricuh, Selasa (24/9/2019).
Aksi demonstrasi mahasiswa di gedung DPRD Solo ricuh, Selasa (24/9/2019). (TRIBUNSOLO.COM/AGIL TRI)

Awalnya, mahasiswa terlihat berperilaku anarkis dengan merobohkan pagar gedung DPRD Solo lantaran memaksa masuk ke gedung dewan. 

Baca: TERKINI Demonstrasi Mahasiswa Hari Ini, Aksi di Solo Berakhir Ricuh, Polisi Tembakkan Gas Air Mata

Polisi yang melihat aksi mahasiswa merobohkan pagar gedung DPRD kemudian memutuskan menembakkan gas air mata.

Demonstran seketika langsung berlarian meninggalkan halaman gedung DPRD Solo ke arah utara.

Polisi menembakkan gas air mata ke arah demonstran saat terjadi kericuhan di gedung DPRD Solo, Jalan Adi Sucipto, Selasa (24/9/2019).
Polisi menembakkan gas air mata ke arah demonstran saat terjadi kericuhan di gedung DPRD Solo, Jalan Adi Sucipto, Selasa (24/9/2019). (TribunSolo.com/Agil Tri)

Selain gas air mata, polisi juga menembakan water cannon ke arah demonstran yang masih berkumpul di Jalan Adi Sucipto.

Polisi Sebut Ada Provokator

Kapolresta Solo AKBP Andy Rifai mengatakan, kejadian kericuhan demo ini berawal dari para demonstran yang ditawari untuk melakukan audiensi dengan anggota DPRD Solo.

"Awalnya kita berupaya fasilitasi rekan mahasiswa dan anggota DPRD Solo untuk audiensi," kata Andy Rifai, Selasa (24/9/2019).

Namun, dengan syarat para mahasiswa hanya perwakilan yang boleh masuk.

"Kami minta perwakilan karena fasilitas tertata," kata AKBP Andy Rifai.

Kapolresta Surakarta AKBP Andi Rifai saat ditemui TribunSolo.com di depan Kantor DPRD Solo, Selasa (24/9/2019).
Kapolresta Surakarta AKBP Andi Rifai saat ditemui TribunSolo.com di depan Kantor DPRD Solo, Selasa (24/9/2019). (TribunSolo.com/Reza)

Setelah negosiasi dengan mahasiswa yang melakukan demonstrasi tidak bisa menunjuk perwakilan.

Sayangnya, setelah itu ada oknum mahasiswa yang melakukan provokasi dengan melempari polisi dengan batu dan botol air mineral.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan