Jumat, 12 September 2025

Pemkot Ambon Gelar Dua Kali Doa Bersama Pasca Gempa Bumi M 6,5, Warga Diimbau Tak Termakan Isu Hoaks

Pasca gempabumi yang mengguncang Ambon pada Kamis (26/9/2019), Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon menggelar doa bersama.

KOMPAS.com/RAHMAT RAHMAN PATTY
Ambon - Pemkot Ambon Gelar Doa Bersama Pasca Gempabumi M 6,5, Warga Diimbau Tak Termakan Isu Hoax 

Pemkot Ambon Gelar Doa Bersama Pasca Gempabumi M 6,5, Warga Diimbau Tak Termakan Isu Hoaks

TRIBUNNEWS.COM - Pasca gempabumi yang mengguncang Ambon pada Kamis (26/9/2019), Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon menggelar doa bersama.

Doa bersama digelar dua kali masing-masing di rumah Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy pada Sabtu (28/9/2019) dan Wakil Wali Kota Ambon, Syarif Hadler pada Minggu (29/9/2019).

Doa Untuk Ambon di kediaman Wali Kota Ambon dilakukan oleh Umat Kristen dan Katolik dengan dipimpin oleh Rev. Suezette Hetting.

Sementara satu hari setelahnya, giliran kediaman Wakil Wali Kota Ambon menggelar doa bersama yang diikuti oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang beragama Islam.

Dalam doa bersama tersebut, Wali Kota serta Wakil Wali Kota sama-sama mengingatkan kepada warganya agar masyarakat terus bedoa kepada tuhan dan selalu berserah diri.

Mengutip situs resmi pekot Ambon, Wakil Walikota (Wawali) Ambon Syarif Hadler dikesempatan itu menjelaskan bahwa peristiwa gempa merupakan fenomena alam yang pernah dirasakan sebagian besar umat manusia di seluruh dunia.

Sementara itu, Walikota Ambon, Richard Louhenapessy menjelaskan, saat ini masyarakat Kota Ambon masih sangat gelisah, risau dan takut akan isu-isu yang beredar.

Saat ini pihaknya sedang gencar melakukan sosialisasi dan penjelasan agar warganya tidak termakan isu yang menyesatkan.

“Ditengah-tengah situasi yang ramai dengan isu yang terlanjur meluas dan yang mencemaskan. Tidak ada cara lain, selain berdoa, untuk mendapat jawaban dari semua kerisauan kita,” jelas Walikota.

Baca: Pengakuan Pengungsi Gempa Ambon: Tiap Hari Kami Didata, tapi Tak Pernah Datang Bantuan

14 Hari Status Tanggap Darurat

Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari, terhitung sejak Kamis (26/9/2019) hingga Rabu (9/10/2019).

Selama masa tanggap darurat tersebut, Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi Kota Ambon bertugas untuk mengkoordinasikan semua unsur untuk penanganan darurat di wilayah administrasinya.

Kepala BNPN, Doni Murdano pada Jumat (27/9/2019) telah mengunjungi lokasi dampak gempa dengan didampingi Gubernur Maluku Murad Ismail.

Hingga kini, Pihak BNPB telah mengirimkan bantuan logistik dan peralatan ke lokasi terdampak gempa.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan