Sabtu, 23 Agustus 2025

Rusuh di Papua

Kesaksian Tukang Bata Asal Kebumen dalam Kerusuhan di Wamena

Dia menjelaskan bahwa selama sesama warga Indonesia entah dari mana dia mendatangi wilayah Papua tetap saudara.

Editor: Hendra Gunawan
Naufal Fauzy/Tribun Bogor
Rumah warga di Jayapura, Papua dihancurkan massa dalam kerusuhan 29 Agustus 2019. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, SENTANI - Rasa trauma yang mendalam menimpa Budiarto (43) seorang pekerja pembuat bata di Wamena, Papua yang kini mengungsi di Posko Masjid Al Aqsha, Distrik Sentani, Jayapura, Papua.

Budiarto yang merupakan asal Kebumen ini turut melihat langsung mayat bergelimpangan dalam kerusuhan di Wamena tersebut.

Budarto menceritakan bahwa pada Senin (23/9/2019) pagi awalnya dia bersama tiga kawannya pergi meninggalkan rumah menuju ke pabrik pembuatan bata untuk bekerja.

Belum sampai ke lokasi tujuan, di arah Kota Wamena ia melihat kerusuhan yang meledak.

"Saya kerja bikin batako di sana (Wamena). Hari Senin pagi lagi jalan ke kota, sampai ke kota ada kejadian (kerusuhan), gak jadi bikin batako," kata Budiarto kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (2/10/2019).

Baca: Ketua MPR RI Mengerucut ke Bambang Soesatyo, Hanya Fraksi Partai Gerindra yang Menolak

Baca: Bocah 6 Tahun Dianiaya Tantenya Sendiri Hingga Meninggal Dunia, Berikut Faktanya

Baca: Blokir IMEI Mestinya Diberlakukan Pada Tingkat Penjual, Bukan Pengguna

Baca: Kemenhub Sebut Lebih dari Sejuta Kendaraan Terbukti Langgar Over Dimension dan Overload

Kemudian, Budiarto pun diajak untuk tinggal sementara di rumah bosnya yang berlokasi agak jauh dari pusat Kota Wamena.

Setelah itu, Budiarto dan tiga kawannya yang juga dari Kebumen berlindung di Polres Wamena.

Budiarto mengaku sempat meminta diantar kepada aparat polisi untuk mengambil baju di rumahnya.

Saat pulang, Budiarto kaget mendapati rumahnya sudah hancur.

Pengungsi dari Wamena, Papua, tiba di Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, dengan  menggunakan pesawat Hercules TNI AU, Selasa (2/10/2019). Sebanyak 120 pengungsi yang berasal dari Jawa Timur tiba di Malang untuk kembali ke daerah asal, pasca kerusuhan di Wamena yang mengakibatkan 33 orang tewas. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO
Pengungsi dari Wamena, Papua, tiba di Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, dengan menggunakan pesawat Hercules TNI AU, Selasa (2/10/2019). Sebanyak 120 pengungsi yang berasal dari Jawa Timur tiba di Malang untuk kembali ke daerah asal, pasca kerusuhan di Wamena yang mengakibatkan 33 orang tewas. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO (SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO)

"Pulang ngambil baju sambil dikawal polisi, pas ke sana, rumah udah hancur semuanya. Di rumah itu saya tinggal sama kawan-kawan berempat dari Kebumen," kata Budiarto.

Budiarto mengaku untuk sementara tak ingin lagi pergi ke Wamena.

Budiarto mengaku merasa takut setelah melihat korban dibunuh massa dengan cara dibacok dan dibakar.

"Pengen pulang dulu lah (ke Kebumen), masih takut, ngeri. Istirahat dulu lah, takut, trauma lihat orang dibakar, dibacok dulu baru dibakar, dimasukan ke api kan biar hangus toh, saya lihat jenazahnya, kan (korban) dibawa ke polres, itu udah hangus," ungkapnya.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan