Selasa, 23 September 2025

Diduga Terlibat Teroris, Suami Istri di Semarang di Tangkpa Densus 88, Ada Buku Jihat dan Samurai

Terbaru, Densus 88 menangkap sepasang suami istri di wilayah Gunung Pati, Semarang pada Selasa (15/10/2019) pagi tadi.

Editor: Sugiyarto
Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa
Tim Densus 88 terlihat mengeluarkan barang bukti yang diduga bahan peledak, ditemukan di rumah yang digeledah milik neneknya MRM alias R, Selasa, 15 Oktober 2019. 

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Tim Densus 88 terus bergerak cepat dengan melakukan penangkapan terduga teroris di sejumlah wilayah di Indonesia.

Terbaru, Densus 88 menangkap sepasang suami istri di wilayah Gunung Pati, Semarang pada Selasa (15/10/2019) pagi tadi.

Pasangan suami istri yang ditangkap tersebut diketahui berinisial AM (44) dan MH (44).

Keduanya ditangkap petugas di rumah kontrakan di Kampung Kepoh, RT 001 RW 004, Nongkosawit, Gunungpati.

Penangkapan dilakukan sekitar pukul 07.00-09.00 WIB.

Salah satu warga Kampung Kepoh, Fadoli mengaku saat proses pengrebekan, banyak kendaraan yang mendatangi kontrakan yang dihuni oleh AM dan MH.

Baca: Polri Sebut Penangkapan Terduga Teroris Tak Terkait Upaya Penggagalan Pelantikan Presiden

"Waktu diamankan, warga enggak ada yang boleh mendekat. Tapi, karena rumah saya berada di depannya persis, jadi tahu pas yang laki-laki dibawa polisi," kata Fadoli, saat ditemui awak media.

Fadoli menuturkan, sosok AM memang mudah bergaul.

AM tercatat berasal dari Dusun Jatipunggo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang.

Baca: Bom Buatan Kelompok Teroris JAD Cirebon Memiliki Daya Ledak Tinggi dan Mengandung Racun

Istri AM yang berinisial MH, turut diamankan Densus 88 usai mengantarkan anaknya berangkat sekolah.

"Jadi, pas suaminya dibawa polisi, istrinya yang baru datang nganter sekolah ternyata juga diamankan. Setahu saya, dia istri yang kedua, sehari-hari sering di rumah. Dan sesekali tampak keluar untuk membersihkan halaman rumah," ujar dia.

Sementara itu, Ketua RW 004 Kampung Kepoh Nongkosawit, Hafidz mengungkapkan, MH kesehariannya cenderung tertutup sejak mengontrak rumah tersebut bersama suaminya AM tiga tahun terakhir.

MH merupakan warga pindahan dari Gadingrejo, Pringsewu, Lampung, untuk mengikuti pekerjaan suaminya yang jadi pemborong di Semarang.

"Yang laki-laki setiap hari jadi pemborong. Kalau perempuannya sangat tertutup. Hampir tiga tahun mereka tinggal di sini," ujar dia.

Kendati demikian, dia mengaku perilaku MH agak janggal karena tak pernah bersosialisasi dengan warga sekitar.

Termasuk, tak pernah ikut kegiatan perkumpulan dengan ibu-ibu kampung.

"Saat ditangkap, kan dia habis nganter anaknya sekolah. Untuk nasib anaknya sendiri saya kurang tahu. Mungkin ditahan di sekolahnya dulu biar tidak kaget dengan kejadian ini. Soalnya kedua anaknya masih kecil, yang sulung laki-laki baru kelas dua SD, satunya perempuan baru kelas satu SD," ujar dia.

Sedangkan dari hasil penggerebekan itu, tim Densus 88 mengamankan sejumlah barang bukti.

Di antaranya sebuah samurai, dua buku jihad, laptop, sebuah scanner, sebuah KTP, ATM, empat ponsel hingga beberapa lembar buku catatan.

Saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian terkait penangkapan tersebut apakah ada kaitannya dengan jaringan terorisme atau tidak. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Densus 88 Tangkap Pasangan Suami Istri di Semarang", .

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan