Selasa, 2 September 2025

Demo Mahasiswa di Kendari Ricuh, Polisi Dilempari Batu dan Kotoran Sapi

Dalam unjuk rasa mahasiswa Kendari yang berujung ricuh, mahasiswa melempar batu dan kotoran sapi ke arah polisi, Senin (28/10/2019).

Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati
TWITTER.COM/@maman1965
Polisi di Kendari terkena kotoran saat mengamankan demo mahasiswa, Senin (28/10/2019). 

TRIBUNNEWS.COM - Demo mahasiswa Kendari di perempatan jalan menuju Kantor Polisi Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara, berlangsung ricuh, Senin (28/10/2019).

Polisi yang bertugas mengamankan aksi tersebut dilempari batu dan kotoran sapi.

Diketahui, mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Sulawesi Tenggara Bersatu (Formasub) di Kendari melakukan unjuk rasa.

Aksi mahasiswa itu bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-91.

Mahasiswa kendari lempar kotoran sapi_3
Mahasiswa Kendari melakukan unjuk rasa yang berujung ricuh dengan melempar batu dan kotoran sapi, Senin (28/10/2019). (Tangkapan Layar YouTube Tribun Palu Official)

Akibat dari aksi ricuh yang berujung pada pelemparan, kotoran sapi berceceran di seragam dan tameng yang dipegang oleh petugas kepolisian.

Baca: Demo Ricuh, Mahasiswa Lempari Polisi dengan Batu dan Kotoran Sapi

Baca: Terbukti Bawa Senjata Api Saat Kawal Demo di Kendari, Ini Hukuman 6 Polisi

Bau busuk kotoran itu juga melekat di pakaian beberapa anggota polisi.

Rupanya, mahasiswa membungkus kotoran sapi dengan plastik bening.

Dikutip dari Kompas.com, Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Tenggara, AKBP Harry Goldenhardt yang dihubungi via WhatsApp, membenarkan insiden tersebut.

mm
 Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Tenggara AKBP Harry Goldenhardt yang dihubungi via WhatsApp, membenarkan insiden tersebut.(Youtube Tribun Palu Official)

Ia mengatakan, lemparan kotoran kepada personel pengamanan dibuktikan dengan mengirimkan foto dokumentasi anggota Humas Polda yang sudah terkena lemparan kotoran hewan itu.

“Itu beberapa dokumentasi kotoran atau tinja yang dilemparkan massa pengunjuk rasa ke personel pengamanan. Belum tahu, kotoran manusia atau hewan,” kata Harry.

Dalam aksi unjuk rasa itu, pihak kepolisian yang bertugas ada yang menjadi korban luka akibat lemparan batu dari peserta unjuk rasa.

Direktur Polisi Air (Dirpol Air) Polda Sultra, Kombes Polisi Andi Anugrah juga terkena lemparan batu dari oknum mahasiswa di dekat bundaran tank, Anduonohu, Kendari, sekitar 1 kilometer dari Mapolda Sultra.

Andi Anugrah harus dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk menjalani perawatan medis karena mengeluarkan darah dari mulutnya.

Insiden itu terjadi ketika polisi memukul mundur ratusan pengunjuk rasa agar membubarkan diri.

Polisi membubarkan massa dengan menyemprot air dari mobil water canon.

Hingga malam, mahasiswa masih berkumpul dan membakar ban serta sejumlah barang.

Baca: Bawa Senpi Saat Aksi Demo Mahasiswa Kendari, 6 Polisi Dijatuhi Hukuman Disiplin

Demo tersebut bertujuan untuk mendesak Kapolda melakukan pengusutan terhadap kasus kematian dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO).

Dua mahasiswa UHO yang meninggal yaitu Randi (21), mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan meninggal dunia akibat luka tembak di dada sebelah kanan, Kamis (26/9/2019).

Selain Randi, Muhammad Yusuf Kardawi meninggal dunia pada Jumat (27/09/2019) setelah menjalani operasi di RSUD Bahteramas, Kendari

(Tribunnews/Nuryanti)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan