Senin, 10 November 2025

Setelah Mama Minta Pulsa, Kini Marak Penipuan Pak Lurah Minta Pulsa di Bantul

Ada puluhan orang yang semuanya warga Desa Guwosari menjadi target penipuan dan ada yang mengirimkan pulsa ke pelaku

Editor: Eko Sutriyanto
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
Kepala Desa Guwosari Pajangan, Masduki Rahmad, saat ditemui di kantornya, menceritakan penipuan modus Pak Lurah Minta pulsa, Rabu (30/10/2019) 

Laporan Wartawan Tribun Jogja Ahmad Syarifudin
 

 TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Aksi penipuan berkedok 'Pak Kades minta pulsa' mulai marak beredar di Kabupaten Bantul.

Sejumlah kepala desa di Bumi Projotamansari mengaku telah menjadi korban aksi penipuan modus baru itu.

Salah satu korban adalah Kepala Desa Guwosari, Masduki Rahmad.

Dalam kurun waktu satu tahun, sudah tiga kali nama Masduki disalahgunakan oleh orang tidak bertanggungjawab untuk melancarkan aksi penipuan.

"Modusnya hampir sama. Ngirim WA ke sejumlah warga, katanya, 'Pak lurah minta pulsa'. Agar meyakinkan, foto profilnya ini pakai foto profil saya," terang Masduki, ditemui di kantornya, Rabu (30/10/2019).

Penipuan yang dilancarkan terakhir, pada Selasa (29/10/2019) kemarin, terbilang cukup masif.

Setidaknya, kata dia, ada puluhan orang yang semuanya warga Desa Guwosari menjadi target penipuan.

Bahkan, menurut dia, ada satu warga dia yang menjadi korban, dengan mengirimkan pulsa senilai Rp100.000.

"Warga ini padahal tetangga dekat saya. Dia di chat WA oleh pelaku, atas nama saya, minta dikirimi pulsa Rp 100.000 kemudian setelah dikirim pulsa, minta lagi Rp 200.000," terang dia.

Beruntung permintaan kedua, pulsa senilai Rp 200.000 tidak sampai dikirim karena korban merasa curiga.

Setelah ditelusuri, ternyata bukan cuma satu orang.

Chat WA 'Pak Lurah minta pulsa' dengan mencatut foto profil pak lurah menyebar ke puluhan warga desa.

"Yang melapor langsung ke saya sudah ada puluhan. Ada yang minta pulsa, ada yang minta transferan," ujar dia.

Masduki mengaku tidak tahu menahu, bagaimana caranya pelaku bisa mendapatkan sejumlah nomor warga apalagi mendapatkan foto dirinya untuk kedok profil WA.

Padahal, kata dia, foto profil yang dipakai sang pelaku, foto yang tidak banyak orang punya bahkan dirinya, tidak memiliki foto itu.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved