Penyakit Tak Kunjung Sembuh, Pedagang Jam Nekat Gantung Diri
Seorang pedagang jam di Bandar Lampung ditemukan tewas tergantung di dapur rumahnya.
Editor:
Hendra Gunawan
Setelah mengetahui kakaknya gantung diri, ia meminta istrinya menelepon Saiful, juga adik kandung korban.
"Istri saya suruh telepon Saiful. Bukan saya yang kontakan," tegasnya.
Sebelum ditemukan tak bernyawa, Suhar dihubungi oleh adik kandungnya berkali-kali.
Namun, entah kenapa ia tak merespons panggilan dari Saiful.
Di hadapan penyidik polisi, Saiful mengaku sempat menelepon Suhar sekitar pukul 07.00 WIB.
"Saya nelpon tiga kali gak diangkat. Baru keempatnya diangkat, tapi yang ngangkat adik yang tinggal sama kakak," kata Saiful kepada penyidik Polresta Bandar Lampung, Kamis (14/11/2019).
Saiful menelepon untuk menanyakan keberadaan sang kakak.
"Saya bilang, Kak Har mana? Jawabnya gak ada. Mungkin lagi jalan olahraga," tutur Saiful sembari menahan tangis.
Beberapa menit kemudian, Saiful menerima panggilan dari ponsel kakaknya.
"Saya angkat, suaranya teriak-teriak. Kakak meninggal, kakak meninggal. Saya panik. Pas itu saya ngantar anak sekolah," tandasnya.
Suhar adalah pemilik Kios Jam Fadil di Jalan Ki Maja, RT 7 Lingkungan I Perumnas Way Halim, Bandar Lampung.
Ia ditemukan tak bernyawa di kiosnya, Kamis (14/11/2019).
Korban diperkirakan berusia 40-50 tahun.
Suhar ditemukan gantung diri di dapur.
• Ini Orang Pertama yang Menemukan Pemilik Toko Jam Tewas Gantung Diri di Dapur Rumah
Pantauan Tribun Lampung, puluhan warga berkumpul di lokasi kejadian.
Polisi pun sudah berdatangan.
Tim Inafis Polresta Bandar Lampung sedang melakukan olah TKP. (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Sakit Komplikasi, Pemilik Kios Jam Gantung Diri Sepulang dari Berobat di Sulawesi