Sabtu, 20 September 2025

Cerita Geng Remaja Sewaan di Semarang: Dibayar Sebungkus Rokok dan Rp 70 Ribu Jika Menang Tawuran

Kodok mengaku paling sering disewa oleh geng sekolah SMA swasta di Jatingaleh dan SMP Negeri di Kota Semarang dengan bayaran sebungkus rokok.

Editor: Dewi Agustina
Warta Kota
ilustrasi tawuran 

"Rasanya sangar saja kalau bisa ikut tawuran dan menang. Saya seperti diajeni (disegani) oleh teman-teman lain," imbuhnya.

Kehidupan Kodok tidak jauh dari rokok dan minuman keras.

Saat masih sekolah, Kodok kerap bolos hanya karena ingin nongkrong dengan teman-teman kelompoknya sembari mengkonsumsi miras.

"Selain itu saya iri juga. Teman-teman lain kok enak bisa bebas. Bisa main ke sana ke sini. Enggak perlu sekolah," jawabnya sambil merokok.

Baca: Panas Api Terasa hingga 50 Meter dari Lokasi Titik Kebakaran Gudang Lilin

Baca: Warga Dengar Suara Ledakan Sebelum Gudang Lilin di Semarang Terbakar

Sekolah tempat Kodok belajar pun akhirnya mengambil sikap. Orang tuanya kerap dipanggil hanya untuk diminta bisa mengendalikan anaknya.

Namun Kodok juga mengatakan orang tua sudah bosan menasihatinya.

"Ya hampir tiap hari dinasihati bapak ibu. Tapi kalau sudah gitu biasanya saya tinggal pergi. Sekarang mereka sudah tidak peduli lagi dengan apa yang akan saya lakukan. Cuma mereka hanya ingin saya berhenti tawuran dan cari pekerjaan," beber dia.

Di suatu hari Kodok beserta gengnya bertengkar dengan geng lain. Tak lama polisi datang dan menangkapnya.

Karena bukan tindakan kriminal, Kodok dibebaskan setelah ditahan beberapa hari.

"Yang jemput saya orang tua. Sebelum diambil juga sempat diinterogasi polisi sambil diguyur air. Diancam akan ditembak juga kalau ditanya tidak jawab. Sedih dan takut, tapi ya tidak kapok," tuturnya.

Ilustrasi tawuran pelajar
Ilustrasi tawuran pelajar ()

Usai kejadian itu, Kodok harus rela dikeluarkan dari sekolah. Bukannya sedih, justru ia senang karena bisa lebih bebas menjalani kehidupannya sebagai kelompok geng Caka.

Hampir setiap hari Kamis Jumat dan Sabtu, dia dan gengnya berkeliling mencari musuh.

"Tawuran yang kami lakukan bisa dibagi jadi dua. Bisa karena tidak sengaja tiba-tiba ketemu di jalan pas muter-muter, atau bisa juga janjian di grup Facebook atau Instagram."

"Kalau janjian bisa lebih ada persiapan. Mau berapa orang yang turun, mau pakai tangan kosong atau senjata, lokasi dan waktunya juga jelas," terangnya.

Tak hanya tawuran dengan geng lain, Kodok bersama anggota gengnya juga kerap menganiaya orang yang tidak dikenal.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan