Viral Megathrust Sulawesi Picu Gempa dan Tsunami Besar, Begini Penjelasannya
Sebuah unggahan di media sosial mengenai zona megathrust yang ada di Sulawesi dan dapat menimbulkan gelombang tsunami viral
Editor:
Sanusi
Sementara itu, gempa besar yang terjadi di lokasi tersebut berperiode ulang kurang lebih 30 tahun.
"Periode ulang gempa besar yang terjadi di sana (Sulawesi bagian utara) itu dihitung itu periode 30 tahunan, dalam artian kurang lebih 30 tahun. Catatannya kurang lebih 30 tahunan, dulunya terjadi 1996," papar Adi.
Kendati demikian, ia menegaskan bahwa tidak ada gempa yang dapat diprediksi secara pasti. Namun, masyarakat dan pemerintah dapat meningkatkan kewaspadaan serta memperkuat mitigasi, agar jika memang gempa besar terjadi maka risiko bencana dapat berkurang.
"Potensi, belum terjadi. Tetapi beradasarkan data-data geologi, di situ memang ada sebuah megathrust yang berpotensi untuk terjadi gempa bumi mencapai 8 (magnitudo), yang kemudian bisa menghasilkan gelombang tsunami kurang lebih 10 meter," tutur Adi.
Adi menambahkan, daerah yang berisiko paling tinggi berada di tempat yang menghadap langsung dengan zona subdiduksi.
"Yang membuat resah itu, seakan Makassar yang kemudian akan terkena. Padahal jarak antara megathrust ada di utara Pulau Sulawesi dengan Makassar hampir 1.200 kilometer," ucap Adi.
"Kalaupun terjadi yang namanya megathrust (gempa dan tsunami), tentu saja efeknya akan sangat kecil untuk Sulawesi Selatan, bahkan mungkin tidak akan," lanjut dia.
Tanggapan BMKG
Secara terpisah, Kepala Bidang Gempa Bumi BMKG Daryono mengatakan bahwa tidak ada zona megathrust di selat Makassar, melainkan hanya di utara Pulau Sulawesi.
Menurut dia, wilayah Pulau Sulawesi merupakan kawasan seismik aktif dan kompleks.
"Disebut seismik aktif karena wilayah ini memiliki tingkat aktivitas gempa yang tinggi," kata Daryono saat diwawancara Kompas.com, Sabtu (11/1/2020).
Sementara, yang dimaksud dengan kompleks yaitu karena mempunyai banyak sebaran sumber gempa dengan berbagai mekanisme.
Daryono menjelaskan, dalam buku Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017 yang diterbitkan oleh Pusat Studi gempa Nasional (PUSGEN), wilayah Pulau Sulawesi memiliki 48 struktur sesar aktif dan 1 zona Megathrust Sulawesi Utara.
Lebih lanjut Daryono menambahkan, di Sulawesi sendiri, zona megathrust ini berhadapan dengan wilayah pesisir pantai utara Sulawesi Utara, Gorontalo, dan sebagian Sulawesi Tengah bagian utara.
"Megathrust Sulawesi Utara merupakan sumber gempa yang berpotensi memicu gempa kuat," ujar dia.