Berita Viral
Viral Wanita Lumpuh dan Terisolasi, 27 Tahun Tak Mandi hingga Berambut Gembel, Ini Kondisinya
Sutiyah warga dusun Karang Ombo, Polobogo, Getasan, Kab. Semarang, 27 tahun tak pernah keluar dari rumah, tak pernah mandi hingga berambut gembel.
TRIBUNNEWS.COM - Kisah miris dialami oleh Sutiyah (42) wanita lumpuh yang buta hidup sendirian dan terisolali dari masyarakat.
Sutiyah warga dusun Karang Ombo, Polobogo, Getasan, Kabupaten Semarang ini, selama 27 tahun terakhir, tak pernah keluar dari rumah, tak pernah mandi dan bahkan tak pernah potong rambut.
Keadaan tersebut membuat orang bergidik ketika melihatnya dirinya dengan rambut gembelnya yang sepanjang 1,5 meter.
Masyarakat setempat mengaku Sutiyah kerap mengamuk ketika ditemui oleh warga saat diaajak berkomunikasi.
Namun demikian, kondisi tersebut berubah ketika Sutiyah bertemu dengan Ardian Kurniawan Santoso, seorang koordinator lapangan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kabupaten Semarang.
Ardian berhasil mengajak komunikasi Sutiyah dan membujuknya untuk mandi dan juga memotong rambutnya yang gembel dengan panjang 1,5 meter itu.
Kisah tersebut menjadi viral setelah diunggah Ardian melalui akun facebooknya, Ardian Penuh Cinta.
Kronologi Pertemuan Ardian
Dilansir TribunJateng, awalnya Ardian mendapat informasi tentang Sutiyah dari rekan relawan Getasan dan juga Polses
"Mereka bercerita tentang keadaan Mbak Tiyah di rumah."
"Dia jarang sekali mandi, dan tidak pernah potong rambut selama 27 tahun," jelasnya mengawali cerita.
Ardian menceritakan rambut Mbak Tiyah saat ditemui dipenuhi kotoran.
Menurut Ardian, rambut gembel Sutiyah jika diluruskan mencapai 1,5 meter.
Ketika ia dan tim ACT menemui Sutiyah, ia awalnya heran dan mengaku kaget dengan kondisi yang dialami Sutiyah.
"Yang bersangkutan juga mengalami kebutaan dan lumpuh, membuat saya penasaran dan trenyuh," jelasnya.
Ia menceritakan, keadaan rumah Sutiyah saat ditemuinya, banyak kotoran di alasnya serta banyak bangkai binatang di setiap sudut rumah.
Dalam sebuah video yang ia unggah di kanal YouTube miliknya, tampak kondisi tempat tinggal yang ditempoati Sutiyah memang sangat kotor.
Ia sempat dibuat kaget dengan ketika mencoba mendekati Sutiyah, tiba-tiba tanggannya dipegang.
Dan ternyata Sutiyah mengajak berbicara kepadanya padahal sebelumnya diketahui Sutiyah tak pernah berkomunikasi dengan siapapun.
"Saya kaget, karena menurut informasi, dia tidak pernah mau ngobrol dengan siapa-siapa."
"Bahkan tidak dengan saudaranya yang juga ada di dusun Karang Ombo," papar dia.
Karena mau diajak berbicara, Adrian meminta agar Sutiyah mau dipotong rambutnya dan dibersihkan badan serta dievakuasi dari rumahnya tersebut.
Menurut Ardian, sehari hari untuk asupan makannya, Mbak Tiyah disuplai oleh warga sekitar dan juga saudaranya yang ada di dusun.
"Jadi bukan karena masyarakat sekitar mendiamkan, tetapi karena Mbak Tiyah yang tak mau didekati."
"Diajak berbicara juga ridak mau," jelasnya.
Sehari setelah pertemuan tersebut, Ardian kembali mengunjungi Sutiyah untuk melakukan pemotongan rambut dan evakuasi ke tempat yang lebih layak.
Proses mencukur rambut tersebut berjalan lancar dan sempat ia bagikan di kanal YouTube miliknya.
Evakuasi
Saat ini Sutiyah telah dievakuasi dari rumahnya menuju ke tempat pemulihan di Getasan Kabupaten Semarang.
Ardian kembali membagikan video terbarunya tentang Sutiyah.
Dalam sebuah video yang ia unggah di kanal YouTube miliknya, tampak ia tengah bercanda dengan Sutiyah.
Tampak senyum bahagian terlihat dari raut Sutiyah yang kini menempati tempat tinggal baru.
Menurutnya, saat ini relawan juga sedang berusaha untuk mengontak keluarga Sutiyah.
"Mbak Tiyah infonya punya adik yang ada di Banjarnegara. Namun masih terkendala untuk mengontak yang bersangkutan," terang Ardian, dikutip TribunJateng.
Sementara itu, seorang tetangga Mbak Tiyah, Joko Pramono mengatakan sementara ini rumah Mbak Tiyah dibiarkan kosong.
Nantinya masyarakat akan membersihkan rumah tersebut.
Ia mengakui bahwa masyarakat sekitar memiliki kepedulian dengan kondisi Mbak Tiyah.
Hanya saja Mbak Tiyah membatasi dirinya sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain.
"Artinya agar bisa lebih bersih dan nyaman ditinggali," paparnya.
(Tribunnews.com/Tio, TribunJateng.com/AkbarHari)