Dua Jendral di Balik Terbentuknya Sunda Sadunya, Adakah Kaitanya dengan Sunda Empire?
Pembentukan Forum Silaturahmi Sunda Sadunya yang dideklarasikan di obyek wisata Batu Mahpar Tasikmalaya
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman
TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Pembentukan Forum Silaturahmi Sunda Sadunya yang dideklarasikan di obyek wisata Batu Mahpar, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (20/2/2020), tidak eksklusif kedaerahan.
Tapi tetap mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa.

Yaitu Pancasila, UUD 45, NKRI serta Bhineka Tunggal Ika.
"Kami akan ikut menguatkan persatuan dan kesatuan bangsa dan menyosialisasikan empat pilar kebangsaan kepada orang Sunda sedunia," kata Pembina Forum Silaturahmi Sunda Sadunya, Marsda TNI (Purn) Dese Rusamsi, seusai deklarasi.
Namun begitu, lanjut Dede, forum juga memiliki tugas moral untuk memelihara dan membangkitkan kebudayaan Sunda sebagai warisan leluhur. Termasuk tatanan sejarah yang sudah ada selama ini.
"Eksistensi dan wibawa Sunda harus tetap terjaga. Salah satunya adalah menangkal munculnya kerajaan fiktif yang bisa merusak tatanan budaya dan sejarah yang sudah ada," ujar Dede.
Deklarasi Forum Silaturahmi Sunda Sadunya, sedianya akan dihadiri Wapres RI, Ma'ruf Amin, dan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil. Namun keduanya berhalangan hadir karena ada agenda yang tidak bisa ditinggalkan.
Gebyar deklarasi Forum Silaturahmi Sunda Sadunya yang diketuai Irjen Pol (purn) Anton Charliyan, diisi pagelaran beragam kesenian Sunda, termasuk penabuhan beduk oleh Sekda Kabupaten Tasikmalaya, Muhammad Zen.
Dua Jendral