Tragedi Susur Sungai
Jasad Dua Korban Terakhir Ditemukan Sekitar 700 Meter dari TKP
Lokasi penemuan ini berada sekitar 400 hingga 700 meter dari tempat kejadian perkara kecelakaan air bah yang menewaskan 10 siswi SMPN 1 Turi.
Editor:
Dewi Agustina
Sementara, sang ibunda menunggu di rumah.
Menurut Indosuryo, sang ibu terus-menerus menangis di rumah.
"Ibunya nangis terus, di rumah. Tadi juga telepon, tanya-tanya. Ya, semoga cepat ketemu," katanya penuh harap.
Di SMPN 1 Turi Sleman, kemarin begitu ramai.
Namun tak tampak satu pun siswa. Kegiatan belajar mengajar diliburkan.
Mereka yang ada di sekolah para guru, orang tua siswa, tetangga korban susur sungai, polisi, tim relawan dan tim psikologi.
Di samping tiang bendera di halaman sekolah berjejer karangan bunga belasungkawa.
Baca: Jangan Biarkan Gundul, Begini Tips Merawat Ban Sepeda Motor
Baca: Liga Italia dalam Ancaman Virus Corona: Serie B & Lega Pro Resmi Hentikan Pertandingan
Makwan, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD menerangkan, korban luka-luka yang menjalani rawat inap hingga saat ini berjumlah dua orang, sedangkan 22 orang menjalani rawat jalan.
Rini Antari, warga Garongan yang merupakan orang tua siswa, Heksa Putranti mengaku berjaga di sekolah pagi kemarin.
Sedang putrinya yang Jumat (21/2/2020) sempat ikut terseret arus deras sungai, sedang melayat ke rumah teman-temannya.
"Saya nungguin anak saya. Katanya nanti balik ke sekolah dulu. Saya cuma pesan jangan jauh-jauh perginya," tutur dia.
Dengan mata berkaca-kaca, Rini menceritakan kepada Tribun Jogja tentang peristiwa nahas kemarin.
Putri bungsunya itu kemarin izin kepada Rini dan suami berkata akan mengikuti kegiatan Pramuka pada sorenya.
Pukul 11.00 WIB Heksa sempat pulang ke rumah setelah kegiatan sekolah selesai.
Kemudian, kembali ke sekolah pukul 13.00 untuk mengikuti Pramuka.
Baca: Seorang Guru Olahraga Sekaligus Pembina Pramuka Tersangka Kasus Susur Sungai
Baca: Lokasi Banjir Jakarta Tersebar di 36 Kelurahan: Menteng, Rawamangun, Ragunan hingga Cililitan