Kamis, 2 Oktober 2025

Tragedi Susur Sungai

Pencarian Korban Susur Sungai Dilanjutkan, Tim akan Menyelam di 5 Palung

Badan SAR Nasional (Basarnas) DIY melanjutkan pencarian kedua korban tragedi susur Sungai Sempor oleh siswa SMPN 1 Turi Sleman pagi ini, Minggu.

Editor: Dewi Agustina
BPBD DIY
Tim SAR Gabungan Sabtu (22/2/2020) pagi kembali melanjutkan operasi pencarian korban susur sungai di Kali Sempor, Turi, Slaman 

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MDsebagaimana dilansir dari Kompas.com, pada Sabtu (22/2/2020), mengunjungi keluarga korban di SMP Negeri 1 Turi, Sleman, DIY.

Menurut Mahfud, sekolah tidak perlu takut mengadakan kegiatan ekstrakurikuler seperti Pramuka.

Namun, sebelum melakukan kegiatan di alam terbuka, pihak sekolah perlu melakukan pengawas ketat dan mempersiapkan segalanya dengan matang.

Wahyu Efendi, Kepala Basarnas DIY menyatakan proses pencarian hari kedua akan dihentikan sekitar pukul 21.00 WIB. Seharian ini pihak Basarnas dan SAR gabungan telah melakukan penyisiran dan pengecekan di beberapa titik yang diperkirakan ada tubuh korban yang menyangkut di dasar sungai.
Wahyu Efendi, Kepala Basarnas DIY menyatakan proses pencarian hari kedua akan dihentikan sekitar pukul 21.00 WIB. Seharian ini pihak Basarnas dan SAR gabungan telah melakukan penyisiran dan pengecekan di beberapa titik yang diperkirakan ada tubuh korban yang menyangkut di dasar sungai. (Tribun Jogja/Santo Ari)

Salah satu yang penting, menurut Mahfud, melihat segala macam risiko dan kemungkinan yang bisa terjadi.

Selain itu, menurut Mahfud, perlu menyiapkan langkah-langkah guna menghadapi risiko-risiko yang mungkin timbul secara mendadak.

Misalnya dalam kasus susur sungai, pihak sekolah atau penyelenggara harus mempelajari keadaan cuaca terlebih dahulu.

Baca: Polisi Tetapkan 1 Guru SMPN 1 Turi Sebagai Tersangka Tragedi Susur Sungai yang Tewaskan 8 Murid

Baca: Kesaksian Siswi SMPN 1 Turi Selamat: Sempat Selamatkan 3 Temannya Sebelum Akhirnya Hanyut

"Kalau cuacanya tidak memungkinkan, lebih baik jangan berspekulasi," kata Mahfud MD.

Selain itu, menurut Mahfud, tata cara, perlengkapan yang dibawa hingga pakaian yang digunakan juga tidak kalah penting untuk disiapkan sejak awal.

"Kalau menyusur sungai misalnya, mungkin kurang bagus kalau memakai rok yang panjang, karena air bisa mendorong orang untuk dibawa oleh arus," kata Mahfud.

Mahfud meminta agar lembaga pendidikan di seluruh Indonesia bisa belajar dari kejadian di Sleman.

Namun, hal ini tidak lantas menghentikan kegiatan ekstrakurikuler.

Mahfud MD Sampaikan Dukacita Pemerintah atas Tragedi Susur Sungai Sempor.
Mahfud MD Sampaikan Dukacita Pemerintah atas Tragedi Susur Sungai Sempor. (Kolase TribunNewsmaker - KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG, Dok.Pusdalops DIY dan twitter @merapi_news)

"Bukan menjadi takut lalu menghentikan kegiatan yang sifatnya ekstrakurikuler, apalagi Pramuka," kata Mahfud.

Menurut Mahfud, Pramuka mendidik anak-anak untuk cinta kepada Tuhan.

Selain itu, mengajarkan untuk cinta kepada bangsa dan negara, serta mengajarkan mencintai alam.

"Itulah ajaran yang sangat penting bagi semua anak didik di Indonesia," kata Mahfud.

Baca: Tersangka Susur Sungai SMPN 1 Turi Sleman: Gagas Ide tapi Justru Tinggalkan Peserta

Baca: Cerita Aksi Heroik 2 Siswa SMP 1 Turi Yogyakarta Selamatkan Temannya Saat Susur Sungai: Jangan Panik

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved