Virus Corona
Kisah Seorang Ibu di Yogya Berjuang hingga Anak Balitanya Sembuh dari Corona
Balita berumur 3 tahun pasien positif Corona (Covid-19) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akhirnya dinyatakan sembuh.
Editor:
Hasanudin Aco
"Cuma pergi ke situ saja. Jadi di situ kebetulan kita bareng-bareng ke sana nganter adik saya yang paling kecil *sensor* karena abang saya *sensor*. Kita pulang senin dini hari lewat Stasiun Pasar Senen. Karena kereta api pagi, dini hari kita berangkat. Sampei Stasiun Pasar Senen pukul 05.00 dan pukul 06.00 kereta berangkat. Sampai Yogya sekitar pukul 15.30," urainya.
Selanjutnya, pada tanggal 4-5 Maret, ia tetap berada di rumah. Begitu pula sang anak juga tetap di rumah yang tidak sekolah karena capek.
"Jumat (6 Maret 2020) baru sekolah anak saya. Langsung sekolah terus kemudian pulang. Saya jemput nggak papa, sehat-sehat saja tidak ada gejala demam atau apa, sehat-sehat saja," beber Bunda.
Demam Tinggi
Kemudian pada 7 Maret 2020, sang anak dijelaskan Bunda tidak mau tidur siang.
Sementara malam harinya, sang anak tidur larut malam.
"Minggu (8 Maret 2020) pagi, subuh saya ngecek badannya panas sekali. Saya cek pake termometer hampir 40 derajat. Selama inj anak saya demam nggak sampai segitu, paling tinggi 38 derajat. Setiap diminumin parasetamol, turun dikit paling 39 derajat," ucapnya.
Akhirnya, masih di hari yang sama namun telah masuk dini hari yakni sekitar pukul 24.00, ia membawa sang anak ke IGD salah satu RS Swasta di Yogyakarta.
"Saya bawa ke sana, diperiksa di IGD katanya gak apa-apa, ini cuma demam, dibanyakin minum, dikasihkan obatnya parasetamol. Cuma (suruh) dikompres, banyakin minum dan dikasih obat batuk (dari rumah sakit tersebut), karena ada batuknya," ucapnya.
Namun, Bunda menjelaskan bahwa sang anak telah batuk sebelum mereka melakukan perjalanan ke Depok.
"Dokter bilang batuk alergi kalau dingin, terlalu tinggi aktivitasnya jadi pasti batuk. Ini batuknya agak sering. Terus ya sudah tak bawa, dikasih obat batuk itu, saya pulang," ungkapnya.
Suhu Tubuh Tak Turun
Selang beberapa jam setelah pulang dari rumah sakit, atau 9 Maret 2020 pada pagi hari, Bunda memeriksa suhu sang anak namun tetap tidak ada penurunan.
"Saya khawatir. Saya bawa ke rumah sakit ke poli anak. Sudah disuruh opname. Saya belum bilang habis perjalanan Depok-Jakarta. Terus dibilangi ini harus opname karena dehidrasi nggak mau makan minum. Terus saya bilang mungkin kecapekan ya dok karena perjalanan Depok-Jakarta. Dari situ dokter langsung ya gimana keadaannya, langsung heboh," tuturnya.
Sang dokter akhirnya mengatakan kepada Bunda bahwa balita tersebut harus dites terlebih dulu. Dari poli anak, bergeser ke IGD dan menjalani serangkaian pemeriksaan. Baik itu pemeriksaan fisik maupun dengan pemeriksaan berupa pertanyaan.