Virus Corona
Sembuh dari Virus Corona, Pasien di Tasikmalaya Ini Disambut Gembira Ratusan Warga
Bahkan warga kampung menyambut kepulangan AU dengan spanduk dukungan yang bertuliskan, Selamat Datang Pejuang Kemanusiaan
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - AU (35) tak pernah menyangka menerima sambutan yang meriah dari ratusan warga dari Kampung Gunung Siman, Kelurahan Cigantung, Kecamatan Mangkubumi, Tasikmalaya.
Bahkan warga kampung menyambut kepulangan AU dengan spanduk dukungan yang bertuliskan, Selamat Datang Pejuang Kemanusiaan.
Baca: Tampar Perawat karena Kesal Diingatkan Pakai Masker, Satpam Ini Terancam Hukuman 2 Tahun Penjara
AU diketahui harus dirawat lantaran dinyatakan terinfeksi virus corona atau Covid-19.
Melansir Kompas.com, AU pun telah dinyatakan negatif virus corona atau sembuh dari virus itu setelah dirawat di ruang isolasi rumah sakit swasta di Tasikmalaya selama beberapa pekan.
Saat pulang, AU masih harus melakukan isolasi mandiri selama 14 hari di rumahnya. Selama isolasi, para tetangga memberikan dukungan penuh pada AU.
"Alhamdulillah, pasien kedua yang terkonfirmasi positif di Kota Tasikmalaya sembuh dan pulang ke rumahnya," kata Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman saat dihubungi melaluai telepon, Senin (13/4/2020).
"Pascapulang, dia akan melakukan isolasi mandiri yang dilakukan oleh keluarganya selama 14 hari di rumahnya," ucapnya.
Ia juga mengatakan agar warga tak perlu khawatir karena pasien telah sembuh dan tidak berpotensi menularkan kembali virus ke lingkungannya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan AU disarankan untuk isolasi mandiri di rumahnya selama 14 hari walaupun telah dinyatakan sembuh.
Ia mengatakan keluarga AU sudah mendapatkan pemahaman tentang penyebaran Covid-19.
Selain itu pihaknya juga telah meminta agar masyarakat bisa menerima pasien yang telah sembuh.
"Keamanan warga dan keluarga semua sudah dapat memberikan edukasi supaya mereka tak khawatir ketika tidak ada kontak terlalu dekat, maka tidak akan tertular. Namun, kepulangan ke rumahnya keluarga sudah siap terutamanya melakukan isolasi mandiri," ujar Uus.
"Kita butuh juga dukungan masyarakat untuk menumbuhkan optimisme kalau Covid-19 itu bisa dilawan bersama.
"Namun, para pasien Covid-19 jangan sampai dianggap hal sangat menakutkan dan juga memalukan, tapi semua orang punya potensi terkena," kata dia.
Hal senada juga dijelaskan Kepala Puskesmas Mangkubimi, Arif Prianto.
Baca: Ridwan Kamil Sedang Siapkan Surat dan Data untuk Usulkan PSBB di Bandung Raya
Ia mengatakan bantuan yang diberikan ke pasien bukan hanya sevara materil tapi juga moril.
"Bantuan yang diberikan bukan secara materil tapi moril dan kita juga harus menyambutnya," ungkap dia.
Tak Mau Dianggap Sepele
Baca: Pembagian Sembako untuk Orang Miskin di Jakarta Diwarnai Aksi Protes, Warga: Saya Terombang-ambing
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sekaligus Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman, menyebut sembilan kasus positif corona di wilayahnya akibat terpapar daerah lain.
Dirinya masih optimistis pandemi corona di Kota Tasikmalaya selama ini bukan akibat penyebaran lokal di tengah-tengah masyarakatnya.
"Ini harus menjadi kewaspadaan kita semua. Tasikmalaya jumlah akumulatif sudah sembilan positif corona. ODP juga banyak setelah ada pengawasan di perbatasan.
"Sembilan positif itu semua dari luar kota. Makanya harus dipahami adanya pengecekan dan pendataan pemudik sampai ke tingkat RW," jelas Budi kepada wartawan di kantornya, Kamis (9/4/2020).
Sembilan orang yang terkonfirmasi positif di wilayahnya, tambah Budi, diketahui riwayatnya terpapar di beberapa klaster seperti klaster Lembang, Bandung, Bogor, Jakarta dan Yogyakarta.
Sehingga, masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan untuk memutus mata rantai penyebaran corona yang berbahaya yakni penyebaran klaster di daerah sendiri.
"Mereka 9 yang positif itu diketahui ada kegiatan di luar kota dan pulang kampung ke Tasikmalaya bawa virus itu. Alhamdulillah, tidak ada dari Tasikmalaya langsung. Semua dari luar," ungkap Budi.
Budi pun selama ini telah mewajibkan seluruh masyarakat memakai masker jika bepergian ke luar rumah.
Pihaknya pun meminta warga untuk tak menyepelekan pandemi corona ini dan harus mematuhi imbauan protokol pencegahan dari pemerintah.
"Pesan kita, tolong ikuti imbauan pemerintah. Pakai masker jadi wajib. Ini selalu dianggap sepele. Padahal Tasikmalaya paling tinggi di Priangan Timur," katanya.
"Kita sekarang wajib pakai masker kalau keluar. Kita jiga berupaya semaksimal mungkin melengkapi alat tenaga medis termasuk APD. Kita juga persiapkan ruang baru isolasi sebagai langkah skenario terburuk nantinya," tambah Budi.
Baca: Ditipu Kekasihnya, Seorang Perempuan di Balikpapan Kehilangan Rp 70 Juta
Sementara itu sampai Kamis (9/4/2020) tercatat sebanyak 73 OTG yang diketahui telah kontak erat dengan para pasien terkonfirmasi positif.
Para OTG di Tasikmalay sebagian besar pemudik yang baru pulang dari daerah zona merah seperti Jakarta dan Bandung Dari jumlah OTG itu diketahui 61 orang masih dalam proses pemantauan dan 12 orang telah selesai pemantauan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Sembuh dari Covid-19, Pria Tasikmalaya Disambut Spanduk Dukungan oleh Ratusan Warga