Sabtu, 6 September 2025

Bocah 2 Tahun di Sukabumi Kritis Setelah Tenggak Cairan Disinfektan di Botol Air Mineral

Akibat menenggak cairan disinfektan, seorang bocah berusia 2 tahun asal Desa Bojonggaling, Kecamatan Bantar Gadung, Kabupaten Sukabumi, kritis.

Editor: Adi Suhendi
m rizal jalaludin/tribun jabar
IGD RSUD Palabuhanratu tempat anak yang teguk cairan disinfektan dapatkan pertolongan pertama tim medis. Senin (20/4/2020). 

Laporan Reporter Tribun Jabar M Rizal Jalaludin

TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Akibat menenggak cairan disinfektan, seorang bocah berusia 2 tahun asal Desa Bojonggaling, Kecamatan Bantar Gadung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kritis.

Kini bocah tersebut menjalani perawatan intensif di IGD RSUD Palabuhanratu.

Saat ditemui di RSUD Palabuhanratu, Sihabudin, ayah korban, menceritakan, kronologi kejadiannya.

Saat kejadian dirinya yang bertugas sebagai relawan sterilisasi yang berjaga di perbatasan Sukabumi, Jabar-Banten, baru saja mendapatkan cairan disinfektan dari petugas BPBD untuk disemprotkan di sekitar lingkungan tempat tinggalnya.

Baca: Mayat Pria Ditemukan di Kamar Apartemen di Kelapa Gading Jakarta Utara

Setelah mengambil cairan disinfektan, ia gunakan untuk menyemprot masjid yang berjarak sekitar 10 meter dari rumahnya.

Sisa cairan di dalam botol air minum kemasan ia simpan di bawah kursi di dalam rumahnya.

"Saya sedang menyemprot di masjid dekat rumah, sisa cairan di dalam botol air mineral saya simpan di bawah kursi," kata Sihab kepada awak media di RSUD Palabuhanratu. Senin (20/4/2020).

Kemudian anaknya pulang ke rumah setelah bermain diantar eyangnya.

"Mungkin dia haus, dia bilang ke eyangnya, eyang aa mau minum, langsung ambil sisa cairan disinfektan di dalam botol," katanya.

Baca: KAI Siap Layani Distribusi Pangan Selama Penerapan PSBB

Sebetulnya, korban sempat dilarang minum air yang berada dibotol air mineral tersebut.

Namun, ia tetap menenggaknya.

"Sempat dilarang sama eyangnya, akang jangan, dia tetap minum, gak banyak minumnya, disitu istri saya kaget, bilang ke saya ini kenapa wajahnya pias, kejadiannya sebelum dzuhur," katanya.

Menurutnya, saat ini kondisi anaknya dalam keadaan kritis.

Namun, telah mendapatkan pertolongan pertama menggunakan alat bantu pernafasan di rumah sakit.

Sebelum dibawa ke rumah sakit, dirinya mengatakan, putranya sempat diberi minum minyak sayur untuk memancing cairan disinfektan yang telah ditenggak anaknya keluar.

Baca: Pemkab Gianyar Komitmen Ikuti Instruksi Gubernur Soal Pekerja Migran Indonesia yang Dikarantina

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan