Jumat, 22 Agustus 2025

Virus Corona

Kasus 7 Mahasiswa Positif Virus Corona Jalan-jalan: Sempat Makan di Warung, Sopir Diinterogasi

Seorang sopir dan rekannya di NTT sempat dicari-cari aparat kepolisian gara-gara bawa tujuh mahasiswa Timor Leste positif virus corona

Shutterstock
Ilustrasi virus corona 

TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Seorang sopir mobil dan rental rekannya sempat dicari-cari oleh aparat kepolisian di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Penyebabnya, si sopir diduga membawa jalan-jalan tujuh mahasiswa asal asal Timor Leste yang dinyatakan terinfeksi virus corona atau Covid-19.

Baca: Peneliti Sebut Corona Bisa Hidup di Testis Pria, Diduga Jadi Alasan Laki-laki Rentan Covid-19

Tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) akhirnya menemukan sopir mobil rental tersebut.

Hal itu disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu, dalam jumpa pers bersama sejumlah wartawan, Minggu (19/4/2020) malam.

Marius menuturkan, dua sopir itu ditemukan setelah pihaknya bekerja sama dengan aparat TNI dan Polri.

"Kami sudah menemukan driver-nya (pengemudi). Ada dua driver yang bawa warga Timor Leste dari Kupang menuju Atambua, Kabupaten Belu," ungkap Marius, yang enggan merinci identitas dua sopir itu.

Marius berharap, dengan ditemukannya dua sopir rental mobil ini, semakin banyak data dan informasi yang bisa digali dan didapat tim gugus tugas Covid-19 NTT.

“Kami akan menggali informasi lebih banyak dari kedua sopir ini sehingga kami dapat menelusuri riwayat perjalanan warga Timor Leste yang berangkat tanggal 1 April 2020 menuju Atambua," katanya.

"Selanjutnya mereka menuju Motaain, dari Motaain ke Batu Gede, dan melanjutkan perjalanan ke Dili, Timor Leste,” ujar Marius.

Marius juga mengaku telah menelepon Duta Besar RI untuk Timor Leste Saat Sitorus untuk koordinasi terkait hal itu.

Duta Besar, lanjut Marius, sudah memberitahukan juga kepada Menteri Luar Negeri dan Menteri Kesehatan RI terkait perjalanan tujuh warga Timor Leste yang positif itu melintasi wilayah NTT.

"Bapak Duta Besar berjanji akan secepatnya juga memberitahukan hal itu kepada kita semua di Kupang,” ucap Marius.

Informasi yang akurat dari Dubes RI di Dili, sebut Marius, sangat membantu tim gugus tugas Covid-19 Provinsi NTT untuk menyelisik riwayat perjalanan dari warga Timor Leste yang sudah terpapar virus corona.

Baca: FAKTA Meninggalnya Perawat PDP Corona di Sukoharjo: Penuh Haru, Staf Beri Penghormatan Terakhir

Pemerintah Timor Leste sebelumnya mengumumkan delapan orang positif virus corona baru atau Covid-19.

Sebanyak tujuh pasien positif Covid-19 itu merupakan mahasiswa yang baru pulang dari Indonesia. Tujuh pasien positif itu pulang ke Timor Leste melalui NTT.

Sempat Makan Malam di Warung Kota Kafemanu

Ilustrasi virus corona.
Ilustrasi virus corona. (Freepik.com)

Baca: Karyawannya Terpapar Covid-19, Dua Puskesmas di Bekasi Tutup Sementara

Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), Raymundus Sau Fernandes, memerintahkan tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 di wilayahnya, mencari rumah makan yang menjadi tempat makan tujuh mahasiswa asal Timor Leste, yang telah dinyatakan positif corona.

Hal itu dilakukannya, menyusul informasi dari Pemerintah Provinsi NTT, yang menyebutkan tujuh orang mahasiswa itu sempat makan malam di salah satu warung di Kota Kefamenanu, ibu kota Kabupaten TTU pada 1 April 2020 lalu.

"Saya sudah perintahkan tim untuk lacak warung itu. Mudah-mudahan bisa segera diketahui," ungkap Raymundus, saat dihubungi Kompas.com, melalui sambungan telepon, Jumat (17/4/2020).

Jika warung itu telah ditemukan, lanjut Raymundus, pihaknya akan meminta supaya pelayan dan pemilik rumah makan diperiksa oleh tim medis.

"Kami akan menelusuri siapa saja yang sudah kontak dengan mereka semua," ujar dia.

Raymundus berharap, pemilik warung bisa segera melapor ke pemerintah setempat, bila pernah didatangi tujuh mahasiswa asal Timor Leste itu.

Dia pun berterima kasih kepada pemerintah provinsi, yang telah memberikan informasi tersebut, karena sangat membantu dalam mencegah penularan Covid-19.

Pihaknya telah menerapkan aturan wajib karantina, bagi setiap masyarakat Kabupaten TTU atau pendatang yang memiliki riwayat perjalanan melalui daerah-daerah zona merah Covid-19.

Raymundus menyebut, wajib karantina di wilayahnya telah diterapkan sejak tiga pekan lalu.

Pihaknya telah menginstruksikan seluruh petugas yang menangani Covid-19 untuk menertibkan pintu masuk dari arah Kupang dan Atambua, Kabupaten Belu.

"Kami lakukan kebijakan ini, tujuannya hanya satu yakni mencegah penularan Covid-19," kata Raymundus.

Pemerintah Timor Leste sebelumnya mengumumkan delapan orang positif virus corona baru atau Covid-19.

Sebanyak tujuh pasien positif Covid-19 itu merupakan mahasiswa yang baru pulang dari Indonesia.

Tujuh pasien positif itu pulang ke Timor Leste melalui NTT.

Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu, mengatakan, tujuh mahasiswa itu tiba di Kota Kupang pada 1 April 2020.

Mereka sempat mengunjungi sejumlah pusat perbelanjaan di Kupang.

Setelah itu, mereka menumpangi mobil travel dari Kota Kupang menuju Pos Lintas Batas Negara Motaain di Kabupaten Belu.

Baca: Sebelumnya Ngamuk & Pecahkan Kaca, Pasien PDP Kembali Tolak Isolasi di Rumah Sakit & Ingin Pulang

Perjalanan melewati jalur darat itu memakan waktu enam sampai tujuh jam dan melintasi tiga kabupaten yakni Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan (TTS) dan Timor Tengah Utara (TTU).

Saat tiba di Kefamenanu, ibu kota Kabupaten TTU, mereka sempat makan malam di sebuah rumah makan.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Sopir Rental yang Bawa 7 Mahasiswa Positif Corona Akhirnya Ditemukan

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan