Jumat, 22 Agustus 2025

Virus Corona

PDP Corona Koma, Keluarga Tak Jujur Berkacak Pinggang kala Ditanya Riwayat, 21 Petugas RS Diisolasi

Seorang PDP corona dalam kondisi koma membuat 21 tenaga medis terpaksa menjalani karantina mandiri karena pihak keluarganya tak jujur.

ist
Ilustrasi penanganan pasien Corona di RS Margono Soekarjo, Purwokerto 

TRIBUNNEWS.COM - Terjadi lagi, keluarga PDP corona tak jujur, 21 tenaga medis RS TNI Cirebon jalani isolasi.

Seorang PDP corona dalam kondisi koma membuat 21 tenaga medis terpaksa menjalani karantina mandiri karena pihak keluarganya tak jujur.

Pihak keluarga PDP tersebut malah berkacak pinggang dan marah saat ditanya riwayat perjalanan pasien yang ternyata sempat berkontak dengan pasien positif corona yang meninggal.

 Pasien Positif Corona Tak Jujur Habis dari Luar Negeri, 76 Pekerja RSUD Purwodadi Jalani Rapid Test

 Berbohong Pada Saat Diperiksa, Pasien Positif Covid-19 Buat 79 Pegawai RS Rapid Tes Virus Corona

Sebelumnya, mereka melakukan penanganan medis kepada seorang pasien yang dalam kondisi tidak sadar.

Kepala Rumah Sakit TNI Ciremai Cirebon, Letkol CKM Dr Andre Novan menyampaikan sebanyak 21 tenaga medis RS TNI Ciremai menjalani isolasi mandiri, Senin (20/4/2020). Ini dilakukan karena keluarga pasien tidak jujur riwayat pasien yang dirawat pernah kontak dengan pasien PDP Covid-19 dan meninggal dunia.(MUHAMAD SYAHRI ROMDHON)
Kepala Rumah Sakit TNI Ciremai Cirebon, Letkol CKM Dr Andre Novan menyampaikan sebanyak 21 tenaga medis RS TNI Ciremai menjalani isolasi mandiri, Senin (20/4/2020). Ini dilakukan karena keluarga pasien tidak jujur riwayat pasien yang dirawat pernah kontak dengan pasien PDP Covid-19 dan meninggal dunia.(MUHAMAD SYAHRI ROMDHON) ()

Hal itu disampaikan Kepala Rumah Sakit TNI Ciremai Cirebon Letkol CKM Andre Novan kepada wartawan di Kantor Public Safety Center, Kota Cirebon, Senin (20/4/2020).

Andre menyampaikan, rumah sakit harus mengisolasi 21 tenaga medis tersebut sesuai  prosedur yang berlaku.

Adapun 21 tenaga medis itu terdiri dari 18 orang perawat IGD dan ICU, 1 dokter IGD, 1 dokter ICU dan 1 dokter spesialis saraf.

“Awalnya kami tidak tahu bahwa pasien tersebut pernah kontak dengan keluarganya yang PDP positif dan meninggal dunia. Karena kami tanya keluarga pasien, tapi terus menyangkal,” kata Andre.

Menurut Andre, sejak awal pihak Rumah Sakit TNI Ciremai sudah meminta keterangan lengkap terkait riwayat perjalanan pasien kepada keluarganya.

Namun, keluarga pasien terus menyangkal dan tidak memberikan keterangan secara lengkap.

HALAMAN 2 >>>>>>>>>>

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan