Jumat, 22 Agustus 2025

Dipaksa Makan 50 Cabai dan Tenggak Air Mendidih, Berikut Penuturan ART yang Mengaku Disiksa Majikan

Begitu hebatnya trauma sampai-sampai dia mengaku takut saat melihat air putih. Dia pernah dipaksa menenggak air mendidih dan makan 50 cabai

zoom-inlihat foto Dipaksa Makan 50 Cabai dan Tenggak Air Mendidih, Berikut Penuturan ART yang Mengaku Disiksa Majikan
Istimewa
Ilustrasi penyiksaan

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Trauma psikologis tampak jelas dari Ika Musriati (20) akibat dugaan penyiksaan yang dia terima dari majikannya di sebuah perumahan di Semarang Barat, Jawa Tengah.

Begitu hebatnya trauma sampai-sampai dia mengaku takut saat melihat air putih.

Ika yang bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) tampak mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya.

Berikut penuturan warga Mlatiharjo Timur, Citarum, Semarang itu soal penyiksaan yang dia alami seperti dilansir Kompas.com:

Baca: Aksi-Aksi Tak Manusiawi ke ART Terbongkar Saat Sang Majikan Melapor ke Polisi

Dianiaya pada bulan ketiga bekerja

Ika bercerita, dirinya bekerja kepada pasangan suami istri di Semarang, Jawa Tengah itu sejak Agustus tahun lalu.

Awalnya, majikan memperlakukannya dengan baik.

Namun, setelah itu Ika mendapatkan siksaan bertubi-tubi setiap hari.

"Dua bulan awal bekerja majikan masih berlaku baik. Sudah mulai betah, tapi di bulan ketiga mulai berlaku kasar dan mulai disiksa," kata dia, Selasa (21/4/2020).

Dipaksa makan 50 cabai dan menenggak air mendidih

Ika memperlihatkan bekas luka sayatan di tangannya.

Enam luka sayatan pisau cutter itu, menurutnya, disebabkan karena dipaksa oleh majikannya bunuh diri.

Ia pun kerap mendapatkan pukulan, siraman air panas dari majikan.

Ika bercerita, pernah dipaksa menelan 50 cabai serta menenggak air mendidih hingga pita suaranya rusak.

Bahkan ia tak pernah mendapat makanan yang layak. Hanya nasi basi tanpa lauk pauk.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan