Virus Corona
Ditolak Rumah Sakit, Seorang Kakek di Bandung Meninggal di Angkot, Dimakamkan dengan Protokol Corona
Herman Suryatman membenarkan adanya seorang tanpa identitas yang meninggal dunia tersebut.
Editor:
Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Seorang kakek tanpa identitas meninggal dunia di angkot jurusan Cicaheum-Cileunyi, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (2/5/2020) malam.
Diketahui, almarhum sering menumpang angkot jurusan Cicaheum-Cileunyi.
Korban awalnya mengalami lemas dan dibawa sopir angkot ke Rumah Sakit AMC tapi ditolak.
Kemudian, korban diantar ke Puskesmas Jatinangor, Kabupaten Sumedang.
Tapi, korban meninggal dunia dalam perjalanan menuju Puskesmas Jatinangor.
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumedang Herman Suryatman membenarkan adanya seorang tanpa identitas yang meninggal dunia tersebut.
-
Baca: Dukung PSBB Tangerang, Sejumlah RT/RW Perumahan Medang Lestari Dirikan Pos Cek Poin Covid-19
-
Baca: Kasus Sembuh dari Covid-19 di DKI Jakarta Bertambah 120 Kasus, Total Ada 632 Pasien yang Sembuh
Herman menuturkan, karena alamat dan keluarganya tidak ditemukan, akhirnya almarhum dibawa ke RSUD Sumedang.
Jenazah almarhum yang tidak diketahui alamat dan keberadaan keluarganya ini akhirnya dipulasara dan dimakamkan oleh pihak RSUD Sumedang dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumedang.
Menurut keterangan sang sopir, nama panggilan kakek tersebut adalah Agus Bulaloa, tetapi yang bersangkutan tidak memiliki identitas yang jelas.
"Demi kemanusiaan, tadi malam kami telah memulasara dan memakamkan jenazah almarhum yang tidak beridentitas ini," ujar Herman kepada Kompas.com melalui WhatsApp, Minggu (3/5/2020).
Herman menyebutkan, almarhum sebelumnya telah menjalani rapid test dengan hasil reaktif.
"Jadi artinya belum tentu positif corona, tapi dipulasara dan dimakamkan sesuai dengan protokol Covid-19. SOP-nya seperti itu," tutur Herman.
Herman mengatakan, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, Puskesmas Jatinangor juga sudah melakukan rapid test kepada sopir angkot yang membawa almarhum.
"Hasilnya negatif," sebut Herman.
Herman menambahkan, kepada warga Sumedang tidak perlu cemas dan khawatir, apalagi sampai ketakutan.