Virus Corona
Perawatnya Dikabarkan Kabur Karena Positif Covid-19, Ini Penjelasan RSUD Dr Soetomo
Pasien perempuan berusia 56 itu dikabarkan kabur ke Beji Parusuan. Kepergiannya dari kota zona merah virus corona
Editor:
Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA -- RSUD Dr Soetomo Surabaya memberikan penjelasan terkait kabar salah satu perawatnya kabur saat dinyatakan tertular virus corona yang viral di dunia maya.
Pasien perempuan berusia 56 itu dikabarkan kabur ke Beji Pasuruan. Kepergiannya dari kota zona merah virus corona ke Pasuruan membuat netizen menyayangkan.
Namun, setelah telanjur viral, ternyata fakta-fakta sebenarnya tentang perawat tersebut disampaikan oleh Humas RSUD Dr Soetomo.
Kepala Humas RSUD Dr Soetomo, dr Pesta Manurung mengatakan, sebenarnya bahwa salah satu karyawannya memang telah melakukan tes swab.
Namun pasien tersebut sebelumnya tidak mengetahui bahwa memiliki hasil positif COVID-19 versi tes swab PCR.
Baca: Waspada, Angka Kejahatan Diprediksi Meningkat Hingga 30 Persen
Baca: Login www.pln.co.id atau Kirim ID Pelanggan via WA ke 08122-123-123 untuk Klaim Token Listrik Gratis
Baca: Cerita Istri soal Suaminya yang Nekat Tawarkan Ginjal, Pamit Cari Kerja, Jalan Kaki Klaten-Semarang
"Jadi saya luruskan itu tidak kabur melainkan sebelumya ikut test (swab) tapi belum mengetahui hasilnya.
Lah Sabtu-Minggu dia tidak ada tugas ya di rumah (libur) dong jadi bukan hilang atau lari," kata dia saat dihubungi, Senin (4/5/2020).
Mengenai latar belakang, Pesta membeberkan bahwa pasien tersebut bukanlah perawat yang sehari-harinya kontak langsung dengan pasien corona.
"Pertama pasien itu tidak kabur, kedua bukan perawat jadi dia itu tenaga pembantu perawat yang tugasnya nganter makan, nganter surat-surat ya seperti asisten pembantu," ucap dia.
Sementara kabar larinya perawat tersebut ke Beji, Pasuruan, Pesta juga mengklarifikasi bahwa yang bersangkutan memang sehari-harinya tinggal di sana.
"Orang itu memang beralamat di Gedangan, Sidoarjo tapi karena di Gedangan tidak punya kerabat jadi dia bertempat tinggal di Bangil," ujarnya.
Pesta menambahkan, karena ramainya pemberitaan di media sosial, pasien tersebut sempat mendatangi Rumah Sakit Maiseto yang berlokasi di Bangil, Pasuruan.
"Jadi dia baru tau dikabarkan corona virus ya karena ada media sosial itu.
Baru mandiri ke Rumah Sakit Maiseto, Bangil," ungkapnya.
Pesta memastikan, kini asisten perawat tersebut sudah menjalani perawatan di RSUD dr Soetomo. Dari hasil tracing, pihaknya menduga bisa terpapar karena setiap hari pulang-pergi Bangil ke tempat bekerja dengan menggunakan angkutan umum.
"Kemungkinan sehari-hari kan dia pulang pergi bangil itu dia naik kendaraan elf atau bison dugaan kami gitu. karena di rumah sakit dia tidak kontak dengan pasien dan tempat pelayanan dia juga tidak melayani pasien covid," kata dia.
Saat disinggung apakah di rumah sakit juga merawat suami sirinya, Pesta mengaku tidak mengetahui hal itu.
"Saya gak tahu kalau untuk suaminya," jawab dia.
Pesta menambahkan, di RSUD dr Soetomo telah menyediakan fasilitas rapid tes bagi seluruh karyawan. Hal itu dilakukan, untuk memastikan para kesehatan karyawan.
"Semua pegawai di rapid meskipun tidak ada kontak langsung pasien corona. Ini karena kan pekerja kami banyak yang tinggalnya juga di luar Surabaya ya," imbuh dia.
Si suami dievakuasi setelah seminggu bersama istri siri positif COVID-19
Sebelumnya, Gugus Tugas COVID-19 Kecamatan Beji mengevakuasi seorang pria yang sempat melarikan diri pasca istri sirinya dibawa kembali ke RSUD dr Soetomo Surabaya, Minggu (3/5/2020) malam.
Camat Beji Taufiqul Ghony mengatakan, pria ini menyerahkan diri setelah sempat melarikan dari rumahnya di kawasan Beji. Ia dievakuasi dari rumah kerabatnya di kawasan Gempol, Kabupaten Pasuruan.
"Yang bersangkutan kini berstatus ODP. Ia baru saja kontak erat dengan istri sirinya yang berstatus positif terpapar COVID-19. Informasinya, istri sirinya ini melarikan diri dari rumah sakit di Surabaya dan ke rumah suaminya di Beji," kata dia, Senin (4/5/2020) pagi.
Dia menjelaskan, kondisi ini sempat membuat situasi di wilayah Beji kurang kondusif. Namun, berkat kerjasama yang apik antara tim gugus tugas, instansi terkait dan masyarakat, semuanya bisa kembali normal.
"Untuk perempuan yang positif COVID-19 sudah dibawa ke rumah sakit di Surabaya, dan suaminya kami bawa kembali ke Beji. Kami minta yang bersangkutan untuk isolasi mandiri di rumah. Dan akan kami lakukan serangkaian tes, karena sudah tinggal seminggu dengan pasien positif," ungkapnya.
Menurut dia, pihaknya sudah melakukan protokol kesehatan menyikapi kondisi ini. Lingkungan sekitar rumah yang bersangkutan sudah disemprot cairan disenfiktan dan upaya - upaya lainnya. Ia berharap, pria yang menjadi suami siri perempuan asal Sidoarjo yang dirawat di Surabaya itu negatif COVID-19.
Di sisi lain, warga setempat langsung melakukan penjagaan di setiap akses jalan keluar-masuk desa. Setiap orang yang hendak memasuki desa setempat dihentikan dan ditanya keperluanya. Penutupan tak hanya dilakukan malam hari,tapi siang hari.
Rizky Wahyuni Kepala Desa Kedungringin menjelaskan, imbas dari permasalahan tersebut, masyarakat sempat dibuat tegang. Tak hanya itu puluhan karyawan pabrik di desa ini diminta untuk libur dan tidak bekerja selama 14 hari ke depan.
"Sejumlah perusahaan yang ada di sekitaran desa ini meminta karyawan yang kebetulan tinggal di dekat rumah yang baru saja ditinggali pasien positif COVID-19 untuk tidak masuk kerja. Untuk sementara mereka dirumahkan," pungkas dia.
Jalani rapid test
Gugus Tugas COVID-19 Kecamatan Beji akhirnya melakukan rapid test untuk seorang pria yang baru saja kontak erat dengan istri sirinya, Senin (4/5/2020) pagi.
Camat Beji Taufiqul Ghony mengatakan, bersama Forpimka dan Gugus Tugas COVID-19 Kecamatan Beji, pihaknya memeriksa kesehatan pria yang baru saja dievakuasi tadi malam di Gempol.
"Kami tes. Insyallah hasilnya akan keluar dalam beberapa jam lagi. Tadi, yang bersangkutan sudah kami lakukan rapid test," kata Camat Beji.
Dia menjelaskan, dalam pemeriksaan rapid test kali ini, ada 10 orang yang sebelumnya juga kontak dengan perempuan yang positif COVID-19 dan lari dari rumah sakit di Surabaya.
"10 orang, di dalamnya ada suami siri perempuan yang sudah dibawa kembali ke Surabaya setelah sempat melarikan diri. Lainnya keluarga dan kerabat yang bersangkutan," jelas dia. (Tony Hermawan)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul FAKTA Viral Perawat Positif Covid-19 Kabur ke Beji Pasuruan, Ini Klarifikasi Lengkap RSUD Dr Soetomo