Siswi SMP Bunuh Bocah
NF Tersangka Pembunuhan Sekaligus Korban Pemerkosaan Kekasih dan 2 Paman, Bagaimana Nasibnya Kini?
"Ya betul (NF merupakan korban pelecehan seksual). NF berada dalam dua posisi sekaligus, yaitu sebagai pelaku pembunuhan dan menjadi korban pelecehan"
Penulis:
Siti Nurjannah Wulandari
Editor:
Ayu Miftakhul Husna
Kasus pembunuhan bocah di tangan NF sangatlah menarik perhatian publik.
Lantaran NF dengan sadar dan tak takut langsung menyerahkan diri ke Polsek Taman Sari, Jakarta Barat selang satu hari setelah kejadian tersebut, pada Jumat (6/3/2020).
Pada polisi NF mengaku telah membunuh tetangganya sendiri dan menyimpan mayatnya di lemari kamarnya.
Menurut keterangan polisi, NF juga terbilang sadis dalam menghilangkan nyawa seseorang.
Tersangka ditenggelamkan di bak mandi, dicekik, dan dimasukkan ke dalam lemari.
Awalnya, NF ingin membuang jenazah.
Baca: Kronologi Pembunuhan Anak Kandung oleh Keluarga
Baca: Ratusan Napi Asilimasi Kembali Berulah, Mulai Dari Pencurian Hingga Pembunuhan
Namun dia mengurungkan niat karena waktu sudah menjelang sore.
Keesokan harinya, saat ingin berangkat ke sekolah NF justru berganti pakaian dan menyerahkan diri ke Polsek Taman Sari.
Setelah penyelidikan, NF ternyata kerap menonton film bergenre thriler horor.
Salah satu film yakni Chucky, film tentang boneka pembunuh yang populer tahun 1980-an merupakan inspirasi NF membunuh APA.

"Tersangka ini sering menonton film horor, salah satunya Chucky. Dia senang menonton film horor, itu memang hobinya," ujar Yusri di Polres Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020).
Kepada polisi, tersangka juga mengaku memiliki hasrat untuk membunuh orang lain. Kebetulan, korban-lah yang berada di rumahnya saat hasrat membunuhnya muncul.
"Memang tersangka ini punya hasrat untuk membunuh orang, tapi saat hari itu dia sudah tidak bisa menahan lagi," ungkap Yusri.
Dikutip dari Warta Kota, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Heru Novianto menyampaikan jika dalam keterangan pelaku, ia tega membunuh korban karena terinsipasi dari sebuah film. Untuk itu ia akan mendalami dan memeriksa kejiwaan pelaku.
"Tsk melakukan dengan kesadaran dan dia terinispirasi kalau berdasarkan tadi kita wawancara dia tadi terinspirasi oleh film," kata Heru.
Menurut Heru film itu sempat ia lihat setahun lalu, kendati demikian pihaknya masih akan melakukan pendalaman akan keterangan pelaku yang telah disampaikan.
"Masih kita dalami. Dari pengakuannya dia pernah nonton setahun yang lalu. Namun ini masih dalam oendalaman karena ini sedikit unik," ujarnya.
(Tribunnews.com/ Siti Nurjannah Wulandari/ Kompas.com/ Wartakotalive.com)