Virus Corona
109 Tenaga Medis di Ogan Ilir Dipecat Bupati, Jubir Covid-19 Sumsel: Kita Masih Butuh Mereka
Juru Bicara Gugus Tugas Penanangan Covid-19 Sumatera Selatan, Yusri tidak setuju dengan tindakan Bupati Ogan Ilir yang pecat tenaga medis.
TRIBUNNEWS.COM - Kabar soal pemecatan ratusan tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ogan Ilir mendapatkan tanggapan dari berbagai pihak.
Salah satunya adalah Juru Bicara Gugus Tugas Penanangan Covid-19 Sumatera Selatan, Yusri.
Ia pun menyesalkan keputusan Bupati Ogan Ilir, Ilyas Panji Alam yang memecat 109 tenaga medis tersebut.
Menurutnya, saat ini tenaga kesehatan (nakes) sangat dibutuhkan dalam penanganan pasien Covid-19 di Sumatera Selatan.
"Kami tidak sependapat dengan pemecatan nakes tersebut, karena saat ini kita sangat membutuhkan tenaga medis, yang mana untuk di Kabupaten Ogan Ilir, kasus Covid-19 ini cukup tinggi,"kata Yusri kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Senin (25/5/2020).
Menurut Yusri, kasus penyebaran Covid-19 di Kabupaten Ogan Ilir masih terus meningkat hingga saat ini.
• Penjelasan Lengkap Bupati Ogan Ilir Soal 109 Tenaga Medis yang Dipecat, Mogok Tanpa Dasar yang Kuat!
• 109 Tenaga Medis Dipecat Setelah Mogok Kerja, Bupati Ogan Ilir: Tak Usah Masuk, Kita Cari yang Baru
• Berawal dari Mogok Kerja, 109 Tenaga Medis di Ogan Ilir Dipecat, Ini Alasan hingga Tanggapan Bupati

Karena itu, tenaga medis ekstra sangat dibutuhkan.
Ia mengatakan, tenaga medis tersebut dapat mengurangi kelelahan petugas yang lain ketika bekerja secara bergantian.
"Kami berharap tenaga tersebut untuk bisa diperkerjakan kembali."
"Mengingat penanganan Covid-19 belum selesai dan justru mulai meningkat terus, termasuk di Ogan Ilir."
"Selain itu sinergi kerja tim terus ditingkatkan agar penangan covid cepat tuntas dan pandemi segera berakhir,"ujarnya.